" NAHKODA KAPAL ILMU "
Wajah-wajah pahlawan tanpa tanda jasa
memancarkan luka dalam
Sekelebat rasa putus asa menyerang batin
tersiksa, buat raga kaku bagai tak berdaya
Dosa fatal apa yang telah kami perbuat, hingga
keringat kami mengalir terasa perih?
Adakah sedikit waktu tersisa tuk bangkit
meluruskan kemudi yang telah membelok tajam?
Anak-anakku ….
Kemalasan adalah musuh dalam selimut,
hangatnya menjerat raga di kala subuh jelang fajar datang
Ilmu adalah masa depanmu, kan bawamu terbang
melayang jelajahi lima benua harapan
Anak-anakku ….
Tidakkah kau iba pada malaikat penyayang yang
kau panggil ibu?
Allah pilihkan dia khusus untukmu,
Sembilan bulan sepuluh hari mengandung,
merintih sakit berjuang
melawan hidup dan mati untuk hadirmu
Sejak kau tak berdaya, hingga kini menginjak
dewasa ….
tanya pada dirimu ….
Telah berapa kali kau buat malaikatmu,
teteskan air mata sucinya
Telah berapa kali kau bohongi,
kau hardik,
kau bantah perkataanya,
kau sakiti bathinnya,
Entah kau apakan lagi dia?
Anak-anakku ….
Kesempatan masih panjang, bukalah celah cahaya
yang masih tersisa
Mohon ampunlah pada ibu yang setia
mendampingimu, agar beranjak setan durjana
pemberat kalbu
Anak-anakku ….
Kami gurumu hanyalah nahkoda kapal layar,
antarkanmu arungi samudera ilmu
Namun, masa depan kau yang menentukan
….berjuanglah anakku
Yaumil Fitri
Jumat, 29 Maret 2019
Memotivasi banget pak, terharu bacanya :""""))
ReplyDelete