Pages

Thursday, May 23, 2019

OPINI " MENGABADIKAN NAMA PAHLAWAN ADALAH CERMINAN JIWA KEBANGSAAN"


MENGABADIKAN NAMA PAHLAWAN ADALAH CERMINAN JIWA KEBANGSAAN

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya, itulah yang pernah terucap dari tokoh proklamator negeri ini yaitu Bung Karno. Tidak bisa kita pungkiri bahwa Negara ini berdiri atas jasa para pahlawan , oleh karena itu sebagai warga Negara semestinya kita menghayati jiwa kepahlawanan dari para tokoh pahlawan yang pernah berjasa bagi negeri kita ini. Menghormati jasa pahlawan merupakan cerminan jiwa kebangsaan yang kuat pada setiap individu.

Jiwa kebangsaan pada setiap individu dapat tumbuh dengan berbagai cara , misalnya mencintai Negara atau menggunakan produk dalam negeri juga cerminan kebangsaan setiap individu, atau juga dengan menjaga persatuan dan kesatuan antar suku bangsa juga merupakan cerminan jiwa kebangsaan. Kebangsaan setiap individu tentu berbeda, namun sebagai warga Negara kita perlu memupuk jiwa kebangsaan kita agar menjadi warga Negara yang semakin cinta terhadap NKRI.

Pengetahuan kebangsaan terutama mengenai sejarah perjuangan pahlawan di masing-masing daerah perlu dipelajari oleh anak didik kita sejak dini, misalkan dengan memberikan materi sejarah pada sekolah dasar mengenai mengenal tokoh perjuangan pahlawan dari daerah masing-masing . Pengenalan tokoh pahlawan tidak hanya ekslusif artinya hanya terbatas pada penyampaian pengenalan tokoh tersebut pada yayasan atau lembaga tertentu saja meskipun pada hakikatnya tokoh tersebut berasal dari lembaga atau yayasan tertentu

Banyak tokoh pahlawan nasional yang berasal dari golongan tertentu sebut saja KH. Ahmad Dahlan dari Muhammadiyah, KH. Hasyim Asy’ari dari Nahdlatul Ulama dan yang terbaru adalah KH. Zainuddin Abdul Majid dari kalangan Ormas Islam Nahdlatul Wathan , namun ketika mereka sudah dinobatkan sebagai pahlawan nasional secara harfiah mereka adalah milik Indonesia bukan milik golongan tertentu sehingga perlu kita contoh jiwa kebangsaan mereka di dalam membangun negara ini .

Secara umum pengetahuan kebangsaan mengenai sejarah dan kepahlawanan Indonesia sudah menjadi tes wajib dalam perekrutan pegawai pemerintah dalam hal ini CPNS, hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kebangsaan pada setiap individu warga negara. Sekarang yang menjadi tanggung jawab pemerintah adalah bagaimana cara agar setiap warga negara mengenal lebih baik tentang pengetahuan kebangsaan terutama dalam menghargai jasa para pahlawan Indonesia terlebih terhadap pahlawan yang berasal dari daerah masing-masing.

Salah satu cara pemerintah menghargai jasa pahlawan adalah mengabadikan nama pahlawan pada objek-objek vital atau bahkan di mata uang Negara kita selalu tercantum nama dan gambar pahlawan nasional. Pemberian nama tokoh pahlawan pada nama jalan, bandara, stasiun , pelabuhan dan lain-lain merupakan bentuk penghargaan terhadap tokoh pahlawan di daerah tersebut, sehingga diharapkan masyarakat setempat mengenali dan menghargai jasa pahlawan di daerah tersebut, sehingga diharapkan jiwa kebangsaan tumbuh pada setiap individu dengan menghayati, mempelajari dan menghargai bahwa jasa pahlawan untuk Negara tidak boleh kita lupakan

Penamaan nama bandara , jalan, stasiun dan sebagainya dengan nama pahlawan yang berasal dari aderah tersebut tentu melalui prosedure sehingga tidak sembarangan dalam pemberian nama pada aset vital yang dimiliki negara. Tidak dapat dihindari bahwa penamaan tersebut akan menimbulkan pro kontra dari masyarakat setempat , namun pemerintah daerah perlu mensosialisasikan pergantian nama tersebut, misalkan dengan cara mengenalkan jasa-jasa pahlawan, hasil yang nyata dari perjuangan pahlawan yang bersangkutan, serta memberikan nilai kebangsaan yang ingin diraih dari penamaan tersebut.

Dalam perjalanan pergantian nama bisa saja masyarakat belum mengenal tokoh pahlawan yang menjadi nama asset tertentu, namun seiring sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah maka masyarakat diharapkan lebih mengenal tokoh pahlawan yang berasal dari daerah . Sosialisasi dan pengenalan nama pahlawan bisa dikaitkan pada materi sejarah yang di ajarkan sejak SD sampai Bangku kuliah, pada bangku kuliah bisa diadakan seminar mengenai tokoh pahlawan yang bersangkutan sehingga mahasiswa bisa menjadi mesin penggerak yang ideal untuk pengenalan tokoh pahlawan. Untuk kalangan milenial pengenalan tokoh dapat dilakukan melalui media internet seperti medsos yang saat ini digandrungi anak muda, dengan demikian para pemuda kita lebih mengenal tokoh pahlawan nasional yang berasal dari daerah daripada mengenal tokoh artis yang belum tentu dapat mengembangkan jiwa kebangsaan pada pemuda kita.

Pemuda Indonesia perlu meningkatkan jiwa kebangsaan mereka , tentu pemerintah menggunakan cara yang berbeda dalam meningkatkan jiwa kebangsaan mereka , misalkan dengan mengadakan lomba seperti lomba desain poster pahlawan, puisi, karya tulis dan sebagainya sehingga disamping dapat menumbuhkan jiwa kebangsaan juga dapat mengembangkan bakat terpendam yang mesti ditonjolkan oleh pemuda dalam berkarya.

Penanaman jiwa kebangsaan pada setiap individu dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, artinya jangan hanya dijadikan ajang seremonial disaat hari pahlawan 10 nopember, hari kemerdekaan 17 agustus, hari lahir Pancasila dan sebagainya namun lebih jauh dari itu setiap individu mampu secara nyata menerapkan jiwa kebangsaan mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perlu dikhawatirkan bahwa generasi pemuda Indonesia saat ini darurat Narkoba , artinya jika pemuda kita tidak dibentengi dengan jiwa kebangsaan yang kuat maka negara ini secara perlahan akan menjadi negara yang gagal.

Melihat phenomena warga negara lebih mengenal tokoh artis luar dari pada tokoh pahlawan nasional maka kondisi ini sangat memprihatinkan, oleh karena itu pemerintah harus gencar mensosialisasikan nama dan tokoh pahlawan Indonesia tidak hanya diabadikan melalui nama jalan, bandara, stasiun atau lainnya namun perlu juga mensosialisasikan di media massa seperti iklan soisal di televisi sehingga menjadi lebih meluas dan lebih dikenal. Pengetahuan kebangsaan sejatinya bukan hanya diketahui oleh golongan terpelajar, namun harus diketahui oleh seluruh warga negara baik dari kalangan pelajar maupun tidak, karena pengetahuan kebangsaan adalah salah satu alat pemersatu bangsa
Mengabadikan nama-nama pahlawan baik dengan pemberian nama suatu asset, pada mata uang , atau yang lainnya adalah bentuk cerminan jiwa kebangsaan yang kuat dari suatu bangsa. Tidak mungkin suatu bangsa melupakan jasa-jasa pahlawannya sehingga negara tersebut bisa berdiri karena jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang. Pada hakikatnya masyarakat yang menolak diberikan nama sebuah bandara, jalan, dan sebagainya dengan nama pahlawan perlu disosialisasi secara khusus, yaitu dengan cara mengundang diskusi masyarakat yang menolak pada sebuah forum, kemudian pemerintah menjadikan diskusi sebagai jalan untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai penamaan tersebut sembari memberikan pelajaran kebangsaan yang terkandung dalam pemberian nama tersebut.

Jiwa kebangsaan yang terkandung dalam pemberian nama pahlawan pada aset tertentu memberikan pelajaran bahwa negara dan warga negara mutlak menghargai jasa-jasa pahlawan , pemberian nama tersebut tidak hanya bersifat formalitas saja atau hanya sekedar nama , namun yang perlu diperhatikan adalah mengapa namanya diabadikan?, apa jasa-jasanya? Bagaimana kontribusinya pada negara? Sehingga keingintahuan masyarakat tentang tokoh tersebut semakin mendalam dan mau mempelajari biografi dari tokoh tersebut.Sehingga jiwa kebangsaan setiap warga negara semakin tumbuh dengan mengenal tokoh pahlawan yang telah berjasa bagi bangsa dan negara.

Ditulis Oleh : Achmad Farijan,S.Pd.

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog