Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, December 17, 2023

MODUL MATEMATIKA KAIDAH PECACAHAN KURIKULUM MERDEKA

 MODUL MATEMATIKA KAIDAH PECACAHAN KURIKULUM MERDEKA

Capaian Pembelajaran : Di akhir fase F, Diakhir fase F,peserta didik dapat  memodelkan pinjaman dan investasi dengan bunga majemuk dan anuitas.Mereka dapat menyatakan data  dalam bentuk matriks,dan menentukan fungsi invers,komposisi fungsi dan transformasi fungsi untuk memodelkan situasi dunia nyata.Mereka dapat menerapkan teorema tentang lingkaran,dan menentukan Panjang busur dan luas juring lingkaran untuk menyelesaikan masalah.Mereka juga dapat melakukan proses penyelidikan statistika untuk data bivariat dan mengevaluasi berbagai laporan berbasis statistik

CONTOH LKPD YANG ADA DI MODUL



DOWNLOAD MODUL KLIK DISINI
MODUL AJAR MATEMATIKA YANG LAIN KLIK DISINI


MODUL MATEMATIKA POLINOMIAL / SUKU BANYAK FASE F

 MODUL MATEMATIKA POLINOMIAL / SUKU BANYAK FASE F





Capaian berdasarkan domain (Aljabar dan Fungsi)

Di akhir fase F+, peserta didik melakukan operasi aritmetika pada polinomial (suku banyak), menentukan faktor polinomial, dan menggunakan identitas polinomial untuk menyelesaikan masalah. Mereka menyatakan data dalam bentuk matriks dan melakukan operasi terhadap matriks dalam menerapkannya dalam transformasi geometri dan penyelesaian sistem persamaan. Mereka menyatakan fungsi trigonometri menggunakan lingkaran satuan, memodelkan fenomena periodik dengan fungsi trigonometri, dan membuktikan serta menerapkan identitas trigonometri. Mereka dapat memodelkan berbagai fenomena dengan fungsi rasional, fungsi akar, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi nilai mutlak, fungsi tangga dan fungsi 


Tujuan Pembelajaran Domain Aljabar dan Fungsi

1.1. Memahami konsep dan unsur Polinomial

1.2. Menentukan hasil operasi Hitung bentuk polynomial.

1.3. Menganalisis hasil operasi penjumlahan, pengurangan dan perkalian dua 

polinomial serta pembagian Polinomial.

1.4. Menganalisis sifat keterbagian dan faktorisasi polinomial.

1.5. Menganalisis Teorema Sisa,

1.6. Menentukan sisa pembagian suatu polinom oleh (ax+b).

1.7. Menentukan sisa pembagian oleh (x-a)(x-b).

1.8. Menyelesaikan penerapan polinomial dalam masalah kontekstual.

1.9. Menjelaskan konsep , notasi, dan elemen Matriks 3

1.10. Menjelaskan jenis-jenis matriks dan Matriks Transpose 3

1.11. Menentukan operasi Penjumlahan dan Pengurangan Matriks 3

1.12. Menentukan operasi Perkalian Matriks 3

1.13. Menerapkan operasi matriks dalam menyelesaikan bentuk kesamaan Matriks 

1.14. Menentukan determinan matriks maksimal ordo 3 x3 3

1.15. Menentukan Invers Matriks ordo 2x2

1.16. Menyelesaikan masalah Persamaan Linear dengan Invers Matriks 3

1.17. Menyelesaikan masalah Persamaan Linear dengan determinan Matriks

1.18. Memahami Konsep Transformasi Geometri yang dibagi menjadi Translasi , 

Dilatasi , Refleksi dan Rotasi 4

1.19. Menentukan bayangan sebuah , titik , garis dan kurva yang diTranslasikan baik 

dengan matriks maupun secara Aljabar dan gambar.

1.20. Menentukan bayangan sebuah , titik , garis dan kurva yang didilatasikan baik 

dengan matriks maupun secara Aljabar dan gambar.

1.21. Menentukan bayangan sebuah , titik , garis dan kurva yang dirotasikan baik 

dengan matriks maupun secara Aljabar dan gambar.

1.22. Menentukan bayangan sebuah , titik , garis dan kurva yang direfleksikan baik 

dengan matriks maupun secara Aljabar dan gambar

DOWNLOAD MODULNYA DISINI

MODUL MATEMATIKA LAINNYA KLIK DISINI

MODUL AJAR MATEMATIKA KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERSE

 MODUL AJAR MATEMATIKA KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERSE

DOWNLOAD MODULNYA DISINI

MODUL LAINNYA KLIK DISINI

Friday, November 3, 2023

MODUL PROYEK P5 SUARA DEMOKRASI

 MODUL PROYEK P5 SUARA DEMOKRASI

PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA “ SUARA MILENEAL DALAM DEMOKRASI”

Peserta didik jenjang SMA adalah generasi penerus bangsa yang dalam era mereka bersekolah di SMA ini akan masuk ke dalam masa penentuan kelanjutan sistem pemerintahan. Ketika mereka sadar penuh bahwa suara mereka memiliki arti meskipun mereka menjadi pemilih pemula, mereka akan merasa dengan memberikan suara, mereka telah mengambil peran sebagai warga negara yang baik dan menjadi bagian dalam proses demokrasi. Sistem pengambilan suara juga dipergunakan dalam proses pengambilan keputusan/mufakat. Bentuk musyawarah untuk mendapatkan mufakat sebagai bagian dari proses dasar berdemokrasi harus dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk berlatih sebelum terjun ke praktik demokrasi yang lebih luas dan membangun kesadaran anak muda sebaya untuk berperan aktif dalam proses demokrasi.

Proyek ini dimulai dengan tahap pengenalan, peserta didik diajak mengenali dan memahami lebih dalam tentang pentingnya partisipasi tiap individu dalam kelompok, mulai dari kelompok kecil hingga dalam konteks masyarakat luas. Peserta didik diajak untuk lebih peka dalam melihat kesenjangan dan ketidaksetaraan yang terjadi di lingkungannya, serta mengenalkan peran anak muda dalam proses demokrasi.

Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi , dimana rakyat dapat berperan serta dalam pemerintahan yang dijalankan demi kepentingan rakyat. Penerapan demokrasi di Indonesia memberikan peluang kepada rakyat untuk bebas melakukan beragam aktivitas, salah satunya adalah menyuarakan pendapatnya. Setiap warga Indonesia berhak untuk mengungkapkan pemikiran, menyampaikan gagasan, dan mengambil keputusan yang melibatkan dirinya namun tetap dilakukan dengan cara yang santun, beretika dan penuh tanggung jawab.

Melalui projek ini, murid akan melatih keterampilan mereka dalam menyuarakan pendapat, menghadapi perbedaan, dan mengambil keputusan. Setiap kegiatan dalam projek ini ditujukan untuk membangun nilai saling menghormati, toleransi, dan kedamaian serta kesadaran bahwa setiap orang memiliki hak dan kebebasan untuk berpendapat. Selain itu murid akan diminta mempresentasikan hasil produknya dalam dalam bentuk visual dan atau audiovisual yang akan disajikan di media sosial sebagai wujud mendukung penggunaaan teknologi dengan baik dan benar di zaman yang semakin berkembang ini. B. Tahapan Pelaksanaan Proyek P5 Tema : Suara Demokrasi




DOWNLOAD MODUL PDFNYA DISINI

Thursday, October 12, 2023

SOAL UP PPG MATEMATIKA DAN PEMBAHASAN ( TAHUN 2022 )

 SOAL UP PPG MATEMATIKA DAN PEMBAHASAN 










3.       Bilangan 9000 mempunyai faktor bulat positif  genap sebanyak …. 

A. 48                                              D. 30

B. 42                                              E. 60

C. 36

Kunci: C




DOWNLOAD SOAL LENGKAP PDF DISINI
SOAL-SOAL PEDAGOGIK PPG KLIK DISINI 
FILE-FILE TENTANG PPG KLIK DISINI

Wednesday, September 13, 2023

FORMASI LENGKAP CPNS DAN PPPK NTB 2023

 FORMASI LENGKAP CPNS DAN PPPK NTB 2023

Pemerintah mengumumkan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2023 akan dimulai pada bulan September. Simak cara daftar dan persyaratan pendaftarannya berikut ini!
Pendaftaran CPNS dan PPPK akan dibuka mulai 17 September 2023 mendatang. Terdapat lowongan di 596 instansi yang berasal dari Kementrian Lembaga, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kota/Kabupaten yang menunggu calon pegawai.

Sebelum melakukan pendaftaran CPNS 2023 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti tata cara mendaftar, syarat, sampai jadwal seleksi. Simak rangkuman detikSulsel berikut ini tentang seleksi CPNS 2023!

Baca artikel detiksulsel, "Pendaftaran CPNS 2023 Dibuka, Simak Cara Daftar, Syarat, dan Jadwalnya!" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6925005/pendaftaran-cpns-2023-dibuka-simak-cara-daftar-syarat-dan-jadwalnya.

Syarat Daftar CPNS 2023
Berdasarkan Peraturan MenPAN-RB Nomor 27 Tahun 2021 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil, syarat dan ketentuan pendaftaran CPNS 2023 adalah sebagai berikut:
Warga Negara Indonesia
Minimal usia 18 tahun dan maksimal 35 tahun
Sehat jasmani dan Rohani
Peserta tidak pernah dipidana penjara
Peserta tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat atau berhenti dari Polisi, TNI, dan kepolisian
Tidak berstatus sebagai CPNS, PNS, TNI, dan sejenisnya
Peserta memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan jabatan yang dibuka
Bukan anggota atau pengurus partai politik
Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia maupun negara lain sesuai dengan ketentuan instansi

Baca artikel detiksulsel, "Pendaftaran CPNS 2023 Dibuka, Simak Cara Daftar, Syarat, dan Jadwalnya!" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6925005/pendaftaran-cpns-2023-dibuka-simak-cara-daftar-syarat-dan-jadwalnya.

FILE PDF KLIK DISINI

Sunday, August 6, 2023

MODUL PROYEK P5 KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT LOMBOK

 MODUL PROYEK P5 KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT LOMBOK


Seiring dengan perkembangan zaman yang diiringi dengan perubahan di berbagai  dimensi kehidupan, disadari atau tidak banyak hal-hal baik dimasyarakat  (kearifan lokal) yang merupakan produk budaya, adat istiadat ,tutur dari orang tua  dan nenek moyang kita terpinggirkan , tidak digunakan lagi atau bahkan  ditinggalkan, dilupakan bahkan sudah tidak dikenal lagi oleh masyarakat,  generasi penerus, atau oleh para siswa kita. Padahal keariafan lokal yang pernah  dilaksanakan telah memberikan bukti nyata berkontribusi menjadikan interaksi  diantara warga masyarakat dalam bentuk interaksi simbiosis mutualisme. 

Terpinggirkannya kearifan lokal tidak lepas dari derasnya pengaruh budaya asing yang ikut dalam cepatnya kemajuan teknologi informasi yang diterima oleh  seluruh lapisan masyarakat. Untuk hal tersebut kearifan lokal perlu dilakukan  penguatan khususnya pada siswa sehingga diharapkan para siswa mengetahui dan  dapat menggunakan kearifan lokal dalam kehidupannya ditengah-tengah  lingkungannya sehari-hari. Diantara bentuk penguatan karakter posistif pada  siswa adalah pelaksanaan Penguatan proyek profil pelajar Pancasila. Profil  pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama pada implemantasi kurikulum  merdeka yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil ini perlu sederhana, mudah dijalankan baik oleh pendidik maupun  oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari. Profil Pancasila yang diharapkan dimiliki oleh para siswa yaitu:

1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila. Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan dengan fokus merealisasikan seluruh atau sebagain karakter pelajar Pancasila dengan atau tidak menghasilkan produk dan/atau aksi

Kegiatan proyek penguatan profil pelajar pancasila bersifat Ko-kurikuler dimaksudkan untuk lebih memperdalam dan menghayati materi pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler didalam kelas melalui kegiatan proyek dengan tema tertentu agar siswa mempunyai karakter pelajar pancasila. Dalam tataran pelaksanaannya, proyek penguatan profil pelajar Pancasila sering terkendala akan pemahaman materi, modul proyek , alur pelaksanaan proyek, alat evaluasi maupun pelaporannya. Untuk hal tersebut kami mencoba menjembatani dalam hal materi dan modul proyek sehingga diharapkan pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dapat berjalan dengan baik.

Makna Kearifan Lokal 

Makna kearifan lokal atau pengertian dari kearifan lokal, pada dasarnya merupakan nilai – nilai positif dalam masyarakat dalam berinteraksi antar sesamnya yang sudah ada sejak lama atau suatu hal yang sudah ada di suatu wilayah sejak lama dan dilanjutkan dari generasi ke generasi sebagai suatu yang “Baik” yang memberikan dampak pada tatanan dan interaksi antar warga masyarakat yang baik. 

Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah pandangan hidup yang sudah berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah tersebut selama puluhan bahkan ratusan tahun. Untuk mempertahankan kearifan lokal tersebut, para orang tua dari generasi sebelumnya, dan lebih tua akan mewariskannya kepada anak-anak mereka dan begitu seterusnya. Mengingat kearifan lokal adalah pemikiran yang sudah lama,

maka kearifan lokal yang ada pada suatu daerah jadi begitu melekat dan sulit untuk dipisahkan dari masyarakat yang hidup di wilayah tersebut. Mirisnya, meski banyak orang tua tetap berusaha mewariskan kearifan lokal dan pandangan hidup yang mereka dapatkan dari nenek moyang, tetapi banyak anak muda justru menganggap kearifan lokal dan pandangan hidup tradisional yang sudah turun-temurun dari nenek moyang adalah pandangan dan pemikiran kuno yang sudah tidak lagi relevan dengan zaman modern saat ini. Padahal, kalau dipikir-pikir lagi, segala sesuatu yang termasuk pandangan hidup yang masih tradisional tidak selamanya buruk dan tidak selamanya juga merupakan pandangan yang salah. Bahkan, bisa berlaku sebaliknya, karena kearifan lokal yang dipertahankanlah yang membuat suatu masyarakat jadi begitu unik dan berbeda dari masyarakat yang tinggal di wilayah lain.

Dengan kearifan lokal, maka tatanan sosial dan alam sekitar agar tetap lestari dan terjaga. Selain itu, kearifan lokal juga merupakan bentuk kekayaan budaya yang harus digenggam teguh, terutama oleh generasi muda untuk melawan arus globalisasi. Dengan begitu karakteristik dari masyarakat daerah setempat tidak akan pernah luntur. Apalagi, kearifan lokal berasal dari nenek moyang kita, yang jelas lebih mengerti segala sesuatunya terutama yang berkaitan dengan wilayah tersebut. Selain itu, ada kebijaksanaan dan juga hal baik dalam kearifan lokal tersebut, tetapi terkadang sulit dimengerti oleh anak muda dari generasi sekarang. Sebaliknya, pandangan yang terlalu modern memiliki potensi yang lebih merusak terutama merusak kearifan lokal yang sudah ada. Bahkan, tak menutup kemungkinan akan merusak kebudayaan yang sudah ada, juga merusak alam sekitar.

Ciri-Ciri Kearifan Lokal  

1. Bertahan dari Gempuran Budaya Asing

2. Memiliki Kemampuan Mengakomodasi Budaya yang Berasal dari Luar

3. Mampu Mengintegrasikan Budaya Asing ke Dalam Budaya Asli di Indonesia

4. Mampu Mengendalikan Budaya Asing yang Masuk

5. Memberi Arah pada Perkembangan Budaya di Masyarakat

DOWNLOAD E BOOK PDF MODUL PROYEK KEARIFAN LOKAL DISINI


Wednesday, July 19, 2023

PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA

 PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA



CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMA/MA FASE E

Elemen

Capaian Pembelajaran

Bilangan

Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat bilangan berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan dan deret aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga majemuk.

Aljabar dan Fungsi

Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis sama) dan fungsi eksponensial.

Pengukuran

-

Geometri

Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan segitiga siku-siku yang melibatkan perbandingan trigonometri dan aplikasinya.

Analisis Data dan Peluang

Di akhir fase E, peserta didik dapat merepresentasikan dan menginterpretasi data dengan cara menentukan jangkauan kuartil dan interkuartil. Mereka dapat membuat dan menginterpretasi box plot (box-andwhisker plot) dan menggunakannya untuk membandingkan himpunan data. Mereka dapat menggunakan dari box plot, histogram dan dot plot sesuai dengan natur data dan kebutuhan. Mereka dapat menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki dan menjelaskan hubungan antara dua variabel numerik (termasuk salah satunya variabel bebas berupa waktu). Mereka dapat mengevaluasi laporan statistika di media berdasarkan tampilan, statistika dan representasi data. Peserta didik dapat menjelaskan peluang dan menentukan frekuensi harapan dari kejadian majemuk. Mereka menyelidiki konsep dari kejadian saling bebas dan saling lepas, dan menentukan peluangnya.


Alur Tujuan Pembelajaran:

Elemen:

Bilangan; Aljabar dan Fungsi

Profil Pelajar Pancasila:

Kreatif, Bernalar Kritis, dan Mandiri

Capaian Pembelajaran:

Peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat bilangan berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan dan deret aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga majemuk.

 

Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis sama) dan fungsi eksponensial.

 

Materi

Tujuan Pembelajaran

Modul Ajar

JP

1.      A

Peserta didik dapat menerapkan operasi pada bilangan berpangkat.

1

 

2

1.      B

Peserta didik dapat menerapkan operasi pada bilangan irasional.

1

2

1.      C

Peserta didik dapat menerapkan konsep logaritma.

1

2

1.      D

Peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi pada bilangan berpangkat.

1

1

1.      E

Peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi pada bilangan irasional.

1

1

1.      F

Peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan logaritma.

1

1

TOTAL JAM PELAJARAN (JP)

9


DOWNLOAD ATP KELAS X MATEMATIKA DISINI
DOWNLOAD MODUL AJAR 1 DISINI
DOWNLOAD MODUL AJAR 2 DISINI
DOWNLOAD MODUL AJAR 3 DISINI
DOWNLOAD MODUL AJAR 4 DISINI
DOWNLOAD MODUL AJAR 5 DISINI
DOWNLOAD MODUL AJAR 6 DISINI
DOWNLOAD MODUL AJAR 7 DISINI
DOWNLOAD CP DISINI
PPT BAB 1 DISINI
PPT BAB 2 DISINI
PPT BAB 3 DISINI
PPT BAB 4 DISINI
PPT BAB 5 DISINI
PPT BAB 6 DISINI
PPT BAB 7 DISINI

RANGKUMAN PEDAGOGIK DAN LATIHAN SOAL UNTUK PRETES DAN UP PPG

RANGKUMAN PEDAGOGIK DAN LATIHAN SOAL 

UNTUK PRETES DAN UP PPG 


JENIS EVALUASI 

Jenis evaluasi berdasarkan tujuan 

📍Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan- kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

📍Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

📍Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.

📍Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.

📍Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.

Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran ada 9, yaitu:

📍objektif: penilaian berbasis pd standar & tdk dipengaruhi faktor subjektivitas penilan

📍terpadu: penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dgn kegiatan pembelajaran, & berkesinambungan

📍Holistik & berkesinambungan: penilaian oleh pendidik mencakup smua aspek kompetensi & dgn menggunakan brbagai teknik penilaian yg sesuai dgn kompetensi yg hrus dikuasai peserta didik.

📍ekonomis: penilaian yg efisien & efektif dlm perencanaan, pelaksanaan, & pelaporannya.

📍transparan: prosedur penilaian, kriteria penilaian, & dasar pengambilan kputusan dpt di akses oleh smua pihak.

📍valid: penilaian harus mampu mengukur kompetensi hasil blajar sesuai dgn indikator yg sdh ditetapkan shingga penilaian tsb tepat sasaran.

📍beracuan kriteria: penilaian di dasarkan pd ukuran pencapaian kompetensi yg ditetapkan.

📍akuntabel: penilaian dpt di pertanggungjawabkan kpd pihak internal sekolah maupun eksternal untk aspek teknik, prosedur & hasilnya.

📍edukatif: mendidik & memotivasi peserta didik & guru.

Penilaian Autentik adalah pengukuran atas proses dan hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap (afektif), keterampilan (psikomotor), dan Pengetahuan (kognitif). 

Penilaian autentik adalah istilah yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah. Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan sekolah. Ketika menerapkan penilaian Autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.


1. Penilaian Sikap

Pendidik melakukan penilaian sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta didik.

a. Observasi

Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengn menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

b. Penilaian diri

Merupakan teknik menilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.

c. Penilaian antar peserta didik atau teman

Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar peserta didik.

d. Jurnal atau catatan guru

Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.         

2. Penilaian Pengetahuan

a. Instrumen tes tertulis

Berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.

b. Instrumen tes lisan

Berupa daftar pertanyaan yang diberikan oleh guru secara ucap atau lisan, sehungga peserta didik merespon pertanyaan tersebut, sehingga menimbulkan keberanian dari siswa. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat atau paragraf yang di ucapkan.

c. Instrumen penugasan

Berupa pekerjaan rumah atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

3. Penilaian Keterampilan

Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian porto polio. Instrumen yang digunakan merupakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

a. Tes praktik atau kinerja atau performance

Yaitu penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktifitas atau perilaku sesuatu tuntutan kompetensi.

b. Penilaian projek

Yaitu tugas-tugas belajar (learning task) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.

c. Penilaian porto polio

Yaitu penilaian yang dilakukan dengan cara penilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan kreatifitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.

4. Karakteristik Penilaian Autentik

Suatu penilaian dikatakan autentik apabila sangat mendekati hasil pendidikan sains yang diinginkan, melibatkan siswa pada tugas-tugas yang bermanfaat, penting dan bermakna, mampu menantang siswa menerapkan informasi atau ketrampilan akademik baru pada situasi reel untuk maksud yang jelas, serta mampu mengukur perbuatan atau menampilkan yang sebenarnya pada suatu mata pelajaran, pengukuran penguasaan siswa terhadap suatu mata pelajaran dengan cara yang dibanding regulasi sederhana dari pengetahuan. Karakteristik penilaian nyata (authentic assessment) sebagai berikut:

a. Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung

b. Bisa digunakan untuk formatif atau sumatif

c. Yang diukur ketrampilan dan performance bukan mengingat fakta

d. Berkesinambungan

e. Terintegrasi, dan dapat digunakan sebagai feedback.

CONTOH SOAL PPG

1. Pada suatu pembelajaran pola dan fungsi … bahwa siswa belum faham dengan konsep yang 

dipelajari karena ada beebrapa konsep-konsep sebelumnya yang belum dipahami dengan baik oleh siswa. Langkah yang sebaiknya dilakukan guru dalam rangka menuntun siswa memahami konsep yang dipelajari: 

a. Mengulanag kembali penyampaian materi konsep-konsep yang terdahulu yang mendasari 

konsep yang akan diajarkan 

b. Memberikan contoh-contoh yang lebih banyak untuk memperjelas konsep yang sedang 

dibelajarkan 

c. Menunjukan buku-bukuyang sebaiknya dibaca siswa untuk bisa memahami konsep yang 

akan dibelajarkan. 

d. Memberikan  soal-soal  yang  mengarah  pola  dan  mengingat  kembali  konsep-konsep 

sebelumnya yang mendasari konsep yang dibelajarkan 

e. Memberikan latihan-latihan soal yang lebih banyak kepada siswa terkait konsep yang 

dibelajarkan (Berdasarkan Pengalaman Guru dilapangan )

2. Terdapat indikator pencapaian kompetensi “mengidentifikasi pemanfaatan sumber daya alam hayati bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal”. Jenis instrumen penilaian relevan untuk mengukur indicator adalah ….
A. observassi
B. portofolio
C. uji petik produk
D. tes tertulis

DOWNLOAD SOAL PEDAGOGIK KLIK DISINI
SOAL PRETES YANG LAIN KLIK DISINI

Sunday, July 9, 2023

PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA

 PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI 

KURIKULUM MERDEKA


CAPAIAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA

 

A.  Rasional Mata Pelajaran Matematika

Matematika merupakan ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau berpikir logis yang sangat dibutuhkan manusia untuk hidup yang mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Matematika dipandang sebagai materi pembelajaran yang harus  dipahami  sekaligus  sebagai  alat  konseptual  untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi tersebut, mengasah, dan melatih kecakapan berpikir yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan. Belajar matematika dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Kompetensi tersebut diperlukan agar pebelajar memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh dengan ketidakpastian, dan bersifat kompetitif.

Mata Pelajaran Matematika membekali peserta didik tentang cara berpikir, bernalar, dan berlogika melalui aktivitas mental tertentu yang membentuk alur berpikir berkesinambungan dan berujung pada pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi, masalah, dan solusi matematis tertentu yang bersifat formal-universal. Proses mental tersebut dapat memperkuat disposisi peserta didik untuk merasakan makna dan manfaat matematika dan belajar matematika serta nilai- nilai moral dalam belajar Mata Pelajaran Matematika, meliputi kebebasan, kemahiran, penaksiran, keakuratan, kesistematisan, kerasionalan, kesabaran, kemandirian, kedisiplinan, ketekunan, ketangguhan, kepercayaan diri, keterbukaan pikiran, dan kreativitas. Dengan demikian relevansinya dengan profil pelajar Pancasila, Mata Pelajaran Matematika ditujukan untuk mengembangkan kemandirian, kemampuan bernalar kritis, dan kreativitas peserta didik. Adapun materi pembelajaran pada Mata Pelajaran Matematika di setiap jenjang pendidikan dikemas melalui bidang kajian Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, Analisis Data dan Peluang.

 

B.  Tujuan Mata Pelajaran Matematika

Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:

·      memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah matematis (pemahaman matematis),

·      menggunakan   penalaran   pada   pola   dan   sifat,   melakukan manipulasi matematis dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau  menjelaskan  gagasan  dan  pernyataan  matematika (penalaran dan pembuktian matematis),

·      memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematis, menyelesaikan model atau menafsirkan solusi yang diperoleh (pemecahan masalah matematis).

·      mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media      lain  untuk  memperjelas  keadaan  atau  masalah,  serta menyajikan suatu situasi kedalam simbol atau model matematis (komunikasi dan representasi matematis),

·      mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan (koneksi matematis), dan

·      memiliki   sikap   menghargai   kegunaan  matematika  dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri, tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah (disposisi matematis).

 

C.  Karakteristik Mata Pelajaran Matematika

Mata Pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten dan lima elemen kecakapan.

1.  Elemen konten dalam Mata Pelajaran Matematika terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang harus dipahami peserta didik.

Elemen

Deskripsi

Bilangan

Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka sebagai simbol bilangan, konsep bilangan, operasi hitung bilangan, dan relasi antara berbagai operasi hitung bilangan dalam subelemen representasi visual, sifat urutan, dan operasi

Aljabar

Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar non- formal dalam bentuk simbol gambar sampai dengan aljabar formal dalam bentuk simbol huruf yang mewakili bilangan tertentu dalam subelemen persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan pola bilangan, serta rasio dan proporsi.

Pengukuran

Bidang kajian Pengukuran membahas tentang besaran- besaran  pengukuran, cara mengukur besaran tertentu, dan membuktikan prinsip atau teorema terkait besaran tertentu dalam subelemen pengukuran besaran geometris dan non-geometris.

Geometri

Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang baik dalam kajian Euclides maupun Non-Euclides serta ciri-cirinya dalam subelemen geometri datar dan geometri ruang.

Analisis Data dan Peluang

Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas tentang pengertian data, jenis-jenis data, pengolahan data dalam berbagai bentuk representasi, dan analisis data kuantitatif terkait pemusatan dan penyebaran data serta peluang munculnya suatu data atau kejadian tertentu dalam subelemen data dan representasinya, serta ketidakpastian dan peluang.

 

2. Elemen  kecakapan  dalam  mata  pelajaran  Matematika  terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa aktivitas mental yang membentuk alur berpikir dan alur pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan- kecakapan.

Elemen

Deskripsi

Pemahaman Matematis

Pemahaman matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal, dengan cara mengingat, menjelaskan, dan menerapkannya secara rutin dalam kasus sederhana.

Penalaran dan Pembuktian Matematis

Penalaran terkait erat dengan pembentukan alur berpikir dalam mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi dengan cara menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi dan menyusun konjektur, sedangkan pembuktian matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal dengan cara membuktikan kebenaran suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu.

Pemecahan Masalah Matematis

Pemecahan masalah matematis terkait erat dengan pembentukan alur berpikir dalam mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika dan pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal, dengan cara menggunakan berbagai strategi yang efektif untuk menerapkan materi pembelajaran matematika dalam menyelesaikan masalah matematis atau masalah sehari- hari.

Komunikasi dan Representasi Matematis

Komunikasi dan representasi matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal dengan cara mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi kedalam simbol atau model matematis.

Koneksi Matematis

Koneksi matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal dengan cara mengaitkan antarmateri pembelajaran matematika pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan.

 

D.   Capaian Pembelajaran Matematika Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA)

Pada akhir fase F, peserta didik dapat menentukan fungsi Invers, komposisi  fungsi  dan  transformasi  fungsi  untuk  memodelkan situasi dunia nyata berdasarkan fungsi yang sesuai (linier, kuadrat, eksponensial).  peserta  didik  menerapkan  teorema  tentang lingkaran, dan menentukan panjang busur dan luas juring lingkaran. Peserta didik juga dapat mengevaluasi berbagai laporan berbasis statistik.

Fase F Berdasarkan Elemen

Elemen

Capaian Pembelajaran

Bilangan

-

Aljabar dan Fungsi

Di akhir fase F, peserta didik dapat menentukan fungsi Invers, komposisi fungsi dan transformasi fungsi untuk memodelkan situasi dunia nyata berdasarkan fungsi yang sesuai (linier, kuadrat, eksponensial).

Pengukuran

-

Geometri

Di akhir fase F, peserta didik menerapkan teorema tentang lingkaran, dan menentukan panjang busur dan luas juring lingkaran.

Analisis Data dan Peluang

Di akhir fase F, peserta didik dapat merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi, menyajikan, menganalisis, hingga menarik kesimpulan dari suatu data dengan membuat rangkuman statistik deskriptif. mengevaluasi proses acak yang mendasari percobaan statistik,. Mereka menggunakan peluang bebas dan bersyarat untuk menafsirkan data.

Fungsi

-

Kalkulus

-

 


ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA FASE F (KELAS 11 DAN 12 SMA)

 

 

A.   Capaian Pembelajaran Matematika Fase F

Pada akhir fase F, peserta didik dapat menentukan fungsi Invers, komposisi  fungsi  dan  transformasi  fungsi  untuk  memodelkan situasi dunia nyata berdasarkan fungsi yang sesuai (linier, kuadrat, eksponensial).  peserta  didik  menerapkan  teorema  tentang lingkaran, dan menentukan panjang busur dan luas juring lingkaran. Peserta didik juga dapat mengevaluasi berbagai laporan berbasis statistik.

 

B.   Capaian berdasarkan domain

Elemen

Capaian Pembelajaran

Bilangan

-

Aljabar dan Fungsi

Di akhir fase F, peserta didik dapat menentukan fungsi Invers, komposisi fungsi dan transformasi fungsi untuk memodelkan situasi dunia nyata berdasarkan fungsi yang sesuai (linier, kuadrat, eksponensial).

Pengukuran

-

Geometri

Di akhir fase F, peserta didik menerapkan teorema tentang lingkaran, dan menentukan panjang busur dan luas juring lingkaran.

Analisis Data dan Peluang

Di akhir fase F, peserta didik dapat merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi, menyajikan, menganalisis, hingga menarik kesimpulan dari suatu data dengan membuat rangkuman statistik deskriptif. mengevaluasi proses acak yang mendasari percobaan statistik,. Mereka menggunakan peluang bebas dan bersyarat untuk menafsirkan data.

Fungsi

-

Kalkulus

-

 

C.   Penurunan Capaian Domain Menjadi Tujuan Pembelajaran Per Domain

1.    Tujuan Pembelajaran untuk Domain Aljabar dan Fungsi

Capaian Pembelajaran Domain: Peserta didik dapat menentukan fungsi Invers, komposisi fungsi dan transformasi fungsi untuk memodelkan situasi dunia nyata berdasarkan fungsi yang sesuai (linier, kuadrat, eksponensial)

Materi

Tujuan Pembelajaran Domain Aljabar dan Fungsi

Modul

Relasi dan Fungsi

A.1 Membedakan relasi dan fungsi

1

Macam-macam Fungsi

A.2   Membandingkan fungsi surjektif, fungsi injektif dan fungsi bijektif

1

A.3   Membandingkan fungsi-fungsi khusus (konstan, identitas, genap-ganjil, modulus, tangga)

1

Aljabar Fungsi

A.4   Menerapkan operasi aljabar fungsi untuk menunjukkan ekuivalensi ekspresi

1

Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers

A.5   Menerapkan konsep komposisi fungsi untuk menyederhanakan ekspresi

1

A.6   Menganalisis sifat-sifat komposisi fungsi khususnya memperhatikan domain

1

A.7   Menerapkan sifat-sifat komposisi fungsi untuk menyatakan fungsi komposisi dari komposisi dua fungsi atau lebih

1

A.8   Memodelkan masalah yang terkait dengan fungsi komposisi

1

A.9   Menyelesaikan masalah yang terkait dengan fungsi komposisi

1

A.10 Menjelaskan konsep invers fungsi

1

A.11 Mengontruksi rumus invers dari beberapa fungsi (linear, kuadrat, eksponen dan logaritma)

1

A.12 Menentukan suatu fungsi jika fungsi komposisi dan fungsi lain diketahui

 

1

 

2.    Tujuan Pembelajaran untuk Domain Geometri

Capaian Pembelajaran Domain: Peserta didik menerapkan teorema tentang lingkaran, dan menentukan panjang busur dan luas juring lingkaran.

 

Materi

Tujuan Pembelajaran Domain Geometri

Modul

Unsur-Unsur Lingkaran

G.1   Menjelaskan konsep lingkaran

2

G.2   Mengidentifikasi unsur-unsur lingkaran

2

G.3   Menentukan panjang busur lingkaran

2

G.4   Menjelaskan hubungan antara dua sudut dan panjang busur lingkaran

 

2

G.5   Menentukan luas juring lingkaran

2

G.6   Menjelaskan hubungan antara dua sudut dan luas juring lingkaran

2

G.7   Menentukan luas tembereng lingkaran

2

Persamaan Lingkaran

G.8   Mengontruksi rumus persamaan lingkaran berpusat di titik O(0,0) dan berjari-jari r

2

G.8   Mengontruksi rumus persamaan lingkaran berpusat di titik (a, b) dan berjari-jari r

2

Kedudukan Garis Lingkaran

G.9   Menganalisis kedudukan garis terhadap lingkaran secara geometris maupun aljabar

 

2

Persamaan Garis Singgung Lingkaran

G.10 Mengontruksi rumus persamaan garis singgung titik pada lingkaran

2

G.11 Mengontruksi rumus persamaan garis singgung titik di luar lingkaran

2

G.12 Mengontruksi rumus persamaan garis singgung lingkaran dengan gradien tertentu

2

Hubungan Dua

Lingkaran

G.13 Menganalisis hubungan dua lingkaran

2

 

3.    Tujuan Pembelajaran untuk Domain Analisis Data dan Peluang

Capaian Pembelajaran Domain: Peserta didik dapat, merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi, menyajikan, menganalisis, hingga menarik kesimpulan dari suatu data dengan membuat rangkuman statistik deskriptif. mengevaluasi proses acak yang mendasari percobaan statistik,. Mereka menggunakan peluang bebas dan bersyarat untuk menafsirkan data.

 

Materi

Tujuan Pembelajaran Domain

Analisis Data dan Peluang

Modul

Aturan penjumlahan dan aturan perkalian

D.1   Menjelaskan aturan penjumlahan

3

D.2   Menjelaskan aturan perkalian

3

D.3   Menyelesaikan masalah yang terkait dengan aturan penjumlahan dan atau aturan perkalian

3

Permutasi

D.4   Menjelaskan pengertian permutasi

3

D.5   Mengontruksi rumus permutasi

3

D.6   Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep permutasi

3

Permutasi dengan beberapa objek sama

D.7   Menjelaskan pengertian permutasi dengan beberapa objek yang sama

3

D.8   Mengontruksi rumus permutasi dengan beberapa objek yang sama

3

D.9   Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep permutasi dengan beberapa objek yang sama

3

Permutasi siklis

D.10 Menjelaskan pengertian permutasi siklis

3

D.11 Mengontruksi rumus permutasi siklis

3

D.12 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep permutasi siklis

3

Kombinasi

D.13 Menjelaskan pengertian kombinasi

3

D.14 Mengontruksi rumus kombinasi

3

D.15 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep kombinasi

3

Binomium newton

D.16 Menggunakan kombinasi untuk menguraikan bentuk binomium newton

3

Peluang kejadian saling bebas

D.17 Menjelaskan pengertian dua kejadian saling bebas

3

D.18 Menentukan peluang dua kejadian saling bebas

3

D.19 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan kejadian saling bebas

3

D.20 Menjelaskan pengertian proses stokastik berhingga

3

D.21 Menentukan peluang dua kejadian saling bebas dengan proses stokastik berhingga

3

Peluang kejadian bersyarat

D.22 Menjelaskan pengertian kejadian bersyarat

3

D.23 Menentukan peluang kejadian bersyarat

3

D.24 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan kejadian bersyarat

3

Populasi dan Sampel

Analisis Data

D.25 Menjelaskan perbedaan populasi dan sampel

4

D.26 Merumuskan pertanyaan dan menentukan bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis untuk menjawab pertanyaan

4

D.27 Menjelaskan teknik pengambilan sampel yang baik (untuk survey, selain itu juga praktik baik dalam melakukan percobaan empiris maupun yang bersifat observasi)

4

D.28 Mendesain dan mengimplementasi rencana pengumpulan data

4

D.29 Mengidentifikasi cara yang tepat untuk merangkum data secara statistik

4

D.30 Menganalisis bagaimana distribusi sampel (melalui simulasi) digunakan untuk menjelaskan variabilitas dari sampel

4

 

D.   Rasional Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran

Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran Matematika untuk Fase F Kelas 11 dan 12 SMA ini dilakukan dengan cara menurunkan Capaian Pembelajaran Fase dari masing- masing domain menjadi tujuan pembelajaran yang merupakan tahapan-tahapan yang perlu dicapai sebelum siswa dapat mencapai capaian akhir yang diharapkan pada fase ini. Tujuan pembelajaran ini kemudian dikelompokkan untuk membentuk Unit Pembelajaran. ATP ini dimulai untuk kelas 11 dengan Unit 1 tujuan pembelajaran dari domain Aljabar dan Fungsi, dengan materi pokok komposisi fungsi dan fungsi invers. Dilanjutkan Unit 2 tujuan pembelajaran dari domain Geometri dengan materi pokok panjang busur, luas juring, persamaan lingkaran dan persamaan garis singgung lingkaran. Diakhiri Unit 3 tujuan pembelajaran dari domain Analisis Data dan Peluang dengan materi kaidah pencacahan dan melanjutkan materi peluang fase E yaitu peluang kejadian saling bebas dan bersyarat.

Sedangkan untuk kelas 12 hanya membahas satu unit pembelajaran yaitu unit 4 dari domain Analisis Data dan Peluang dengan materi pokok statistika (penerapan materi statistika Fase E) yang lebih menekankan pada bagaimana siswa mengolah data statistik mulai dari teknik pengambilan sampel sampai dengan penarikan kesimpulan.

Perkiraan total jumlah jam pelajaran yang dibutuhkan adalah 144 JP.

 

 

Unit Pembelajaran 11.1:

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers

 

Tujuan Unit

Unit ini membahas fungsi komposisi dan fungsi invers serta memodelkan masalah kontekstual yang terkait dengan fungsi komposisi

Domain

Aljabar dan Fungsi

Perkiraan JP Unit

39

Kata Kunci

Fungsi komposisi, fungsi invers

Penjelasan Singkat (Isi dan Proses)

Siswa mengidentifikasi macam-macam fungsi, menggunakan aljabar fungsi dan komposisi fungsi untuk memodelkan masalah kontekstual

Profil Pelajar Pancasila

Berpikir Kritis dalam menganalisis sifat-sifat komposisi fungsi Kreatif dalam memodelkan masalah kontekstual menggunakan fungsi komposisi

Glosarium

Fungsi komposisi adalah penggabungan operasi dua jenis fungsi sehingga menghasilkan sebuah fungsi baru

Fungsi invers adalah suatu fungsi yang berkebalikan dari fungsi asalnya

 

Tujuan Pembelajaran

Topik

JP

A.1   Membedakan relasi dan fungsi

Relasi dan fungsi

3

A.2     Membandingkan fungsi surjektif, fungsi injektif dan fungsi bijektif

Macam-macam fungsi

3

A.3   Membandingkan fungsi-fungsi khusus (konstan, identitas, genap-ganjil, modulus, tangga)

Macam-macam fungsi

3

A.4   Menerapkan operasi aljabar fungsi untuk menunjukkan ekuivalensi ekspresi

Aljabar fungsi

3

A.5   Menerapkan konsep komposisi fungsi untuk menyederhanakan ekspresi

Komposisi fungsi

3

A.6   Menganalisis sifat-sifat komposisi fungsi khususnya memperhatikan domain

Komposisi fungsi

3

A.7   Menerapkan sifat-sifat komposisi fungsi untuk menyatakan fungsi komposisi dari komposisi dua fungsi atau lebih

Komposisi fungsi

3

A.8   Memodelkan masalah yang terkait dengan fungsi komposisi

Komposisi fungsi

3

A.9   Menyelesaikan masalah yang terkait dengan fungsi komposisi

Komposisi fungsi

3

A.10 Menjelaskan konsep invers fungsi

Fungsi invers

3

A.11 Mengontruksi rumus invers dari beberapa fungsi (linear, kuadrat, eksponen dan logaritma)

Rumus Fungsi Invers

3

A.12 Menentukan suatu fungsi jika fungsi komposisi dan fungsi lain diketahui

Komposisi fungsi dan fungsi invers

6

TOTAL

39

 

 

Unit Pembelajaran 11.2:

Lingkaran

 

Tujuan Unit

Unit ini membahas lingkaran dari unsur-unsur lingkaran, persamaan lingkaran sampai dengan persamaan garis singgung lingkaran dengan berbagai situasi

Domain

Aljabar dan Fungsi

Perkiraan JP Unit

36

Kata Kunci

Panjang busur, juring, tembereng, persamaan lingkaran, persamaan garis singgung lingkaran

Penjelasan Singkat (Isi dan Proses)

Siswa mengidentifikasi unsur-unsur lingkaran (Panjang busur, juring, tembereng), dilanjutkan menyusun persamaan lingkaran dengan pusat O(0,0) maupun titik tertentu kemudian menentukan persamaan garis singgung lingkaran dari berbagai situasi sampai dengan menganalisis hubungan dua lingkaran

Profil Pelajar Pancasila

Berpikir Kritis dalam menganalisis hubungan dua lingkaran Kreatif dalam mengidentifikasi unsur-unsur yang ada pada lingkaran

Glosarium

Panjang busur adalah panjang bagian keliling lingkaran yang dibatasi oleh dua titik

Juring adalah daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh busur dan dua buah jari-jari yang berada pada kedua ujungnya. Tembereng adalah daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh sebuah busur dengan tali busurnya.

 

Tujuan Pembelajaran

Topik

JP

G.1   Menjelaskan konsep lingkaran

Konsep lingkaran

1

G.2   Mengidentifikasi unsur-unsur lingkaran

Unsur lingkaran

2

G.3   Menentukan panjang busur lingkaran

Panjang busur

2

G.4   Menjelaskan hubungan antara dua sudut dan panjang busur lingkaran

Panjang busur

1

G.5   Menentukan luas juring lingkaran

Luas juring

1

G.6   Menjelaskan hubungan antara dua sudut dan luas juring lingkaran

Luas juring

1

G.7   Menentukan luas tembereng lingkaran

Luas tembereng

1

G.8   Mengontruksi rumus persamaan lingkaran berpusat di titik O(0,0) dan berjari-jari r

Persamaan lingkaran

3

G.8   Mengontruksi rumus persamaan lingkaran berpusat di titik (a, b) dan berjari-jari r

Persamaan lingkaran

3

G.9   Menganalisis kedudukan garis terhadap lingkaran secara geometris maupun aljabar

Kedudukan garis dan lingkaran

6

G.10 Mengontruksi rumus persamaan garis singgung titik pada lingkaran

Persamaan garis singgung lingkaran

3

G.11 Mengontruksi rumus persamaan garis singgung titik di luar lingkaran

Persamaan garis singgung lingkaran

3

G.12 Mengontruksi rumus persamaan garis singgung lingkaran dengan gradien tertentu

Persamaan garis singgung lingkaran

3

G.13 Menganalisis hubungan dua lingkaran

Hubungan dua lingkaran

6

TOTAL

36

 

 

Unit Pembelajaran 11.3:

Peluang

 

Tujuan Unit

Unit ini membahas peluang lanjutan dari fase E dimulai dari kaidah pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, kombinasi) dilanjutkan peluang kejadian saling bebas dan kejadian bersyarat

Domain

Analisis Data dan Peluang

Perkiraan JP Unit

33

Kata Kunci

Kaidah pencacahan, permutasi, kombinasi, kejadian saling bebas, kejadian bersyarat

Penjelasan Singkat (Isi dan Proses)

Siswa memahami kaidah pencacahan yang akan digunakan dalam menentukan peluang kejadian saling bebas maupuan kejadian bersyarat dalam masalah kontekstual/situasi nyata

Profil Pelajar Pancasila

Berpikir Kritis dalam menganalisis kaidah pencacahan

Kreatif dalam memecahkan masalah kontektual menggunakan peluang

Glosarium

Kaidah pencacahan adalah aturan untuk menghitung seluruh kemungkinan yang bisa terjadi dalam suatu percobaan tertentu

Permutasi adalah susunan yang dapat dibentuk dari suatu

kumpulan objek yang diambil sebagian atau seluruhnya dengan memperhatikan urutannya

Kombinasi adalah susunan yang dapat dibentuk dari suatu kumpulan objek yang diambil sebagian atau seluruhnya dengan tidak memperhatikan urutannya

Kejadian saling bebas adalah kejadian pertama tidak mempengaruhi kejadian berikutnya

Kejadian bersyarat adalah kejadian pertama mempengaruhi kejadian berikutnya

 

Tujuan Pembelajaran

Topik

JP

D.1    Menjelaskan aturan penjumlahan

Aturan penjumlahan

3

D.2    Menjelaskan aturan perkalian

Aturan perkalian

D.3    Menyelesaikan masalah yang terkait dengan aturan penjumlahan dan atau aturan perkalian

Aturan penjumlahan dan aturan perkalian

D.4    Menjelaskan pengertian permutasi

Permutasi

3

D.5    Mengontruksi rumus permutasi

D.6    Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep permutasi

D.7    Menjelaskan pengertian permutasi dengan beberapa objek yang sama

Permutasi dengan objek yang sama

 

 

3

D.8    Mengontruksi rumus permutasi dengan beberapa objek yang sama

D.9    Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep permutasi dengan beberapa objek yang sama

D.10 Menjelaskan pengertian permutasi siklis

Permutasi siklis

3

D.11 Mengontruksi rumus permutasi siklis

D.12 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep permutasi siklis

D.13 Menjelaskan pengertian kombinasi

Kombinasi

3

D.14 Mengontruksi rumus kombinasi

D.15 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep kombinasi

D.16 Menggunakan kombinasi untuk menguraikan bentuk binomium newton

Binomium newton

3

D.17 Menjelaskan pengertian dua kejadian saling bebas

Peluang kejadian saling bebas

3

D.18 Menentukan peluang dua kejadian saling bebas

D.19 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan kejadian saling bebas

Aplikasi peluang kejadian saling bebas

 

3

D.20 Menjelaskan pengertian proses stokastik berhingga

Proses stokastik berhingga

3

D.21 Menentukan peluang dua kejadian saling bebas dengan proses stokastik berhingga

D.22 Menjelaskan pengertian kejadian bersyarat

Peluang kejadian bersyarat

3

D.23 Menentukan peluang kejadian bersyarat

D.24 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan kejadian bersyarat

Aplikasi peluang kejadian bersyarat

3

TOTAL

33

 

CP MATEMATIKA DOWNLOAD HERE

ATP MATEMATIKA FASE F DOWNLOAD HERE

MODUL AJAR BAB FUNGSI KOMPOSISI DAN INVERS DOWNLOAD HERE

MODUL AJAR BAB LINGKARAN DOWNLOAD HERE

MODUL JARA BAB STATISTIKA DESKRIPTIF DOWNLOAD HERE

PROSEM DOWNLOAD HERE

PROTA DOWNLOAD HERE

KKTP DOWNLOAD HERE

BUKU GURU MATEMATIKA IKM DOWNLOAD HERE

BUKU SISWA MATEMATIKA IKM DOWNLOAD HERE


Search This Blog