PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI
KURIKULUM MERDEKA
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
A. Rasional Mata Pelajaran Matematika
Matematika merupakan ilmu atau
pengetahuan tentang belajar atau berpikir logis yang sangat dibutuhkan manusia
untuk hidup yang mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai
peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia.
Matematika dipandang sebagai materi pembelajaran yang harus dipahami
sekaligus sebagai alat
konseptual untuk mengonstruksi
dan merekonstruksi materi tersebut, mengasah, dan melatih kecakapan berpikir
yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan. Belajar matematika
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif. Kompetensi tersebut diperlukan agar pebelajar
memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk
bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh dengan ketidakpastian,
dan bersifat kompetitif.
Mata Pelajaran Matematika
membekali peserta didik tentang cara berpikir, bernalar, dan berlogika melalui
aktivitas mental tertentu yang membentuk alur berpikir berkesinambungan dan
berujung pada pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran
matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi, masalah, dan solusi
matematis tertentu yang bersifat formal-universal. Proses mental tersebut dapat
memperkuat disposisi peserta didik untuk merasakan makna dan manfaat matematika
dan belajar matematika serta nilai- nilai moral dalam belajar Mata Pelajaran
Matematika, meliputi kebebasan, kemahiran, penaksiran, keakuratan,
kesistematisan, kerasionalan, kesabaran, kemandirian, kedisiplinan, ketekunan,
ketangguhan, kepercayaan diri, keterbukaan pikiran, dan kreativitas. Dengan
demikian relevansinya dengan profil pelajar Pancasila, Mata Pelajaran
Matematika ditujukan untuk mengembangkan kemandirian, kemampuan bernalar
kritis, dan kreativitas peserta didik. Adapun materi pembelajaran pada Mata
Pelajaran Matematika di setiap jenjang pendidikan dikemas melalui bidang kajian
Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, Analisis Data dan Peluang.
B. Tujuan Mata Pelajaran Matematika
Mata Pelajaran Matematika
bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
· memahami
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan
relasi matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat dalam pemecahan masalah matematis (pemahaman matematis),
· menggunakan penalaran
pada pola dan
sifat, melakukan manipulasi
matematis dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan
dan pernyataan matematika (penalaran dan pembuktian
matematis),
· memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematis,
menyelesaikan model atau menafsirkan solusi yang diperoleh (pemecahan masalah
matematis).
· mengomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah,
serta menyajikan suatu situasi kedalam simbol atau model matematis
(komunikasi dan representasi matematis),
· mengaitkan
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan
relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang
ilmu, dan dengan kehidupan (koneksi matematis), dan
· memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika
dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri, tekun,
terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah (disposisi
matematis).
C. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika
Mata Pelajaran Matematika
diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten dan lima elemen kecakapan.
1. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Matematika
terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang harus dipahami
peserta didik.
Elemen |
Deskripsi |
Bilangan |
Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka sebagai
simbol bilangan, konsep bilangan, operasi hitung bilangan, dan relasi antara
berbagai operasi hitung bilangan dalam subelemen representasi visual, sifat
urutan, dan operasi |
Aljabar |
Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar non-
formal dalam bentuk simbol gambar sampai dengan aljabar formal dalam bentuk
simbol huruf yang mewakili bilangan tertentu dalam subelemen persamaan dan
pertidaksamaan, relasi dan pola bilangan, serta rasio dan proporsi. |
Pengukuran |
Bidang kajian Pengukuran membahas tentang besaran-
besaran pengukuran, cara mengukur besaran
tertentu, dan membuktikan prinsip atau teorema terkait besaran tertentu dalam
subelemen pengukuran besaran geometris dan non-geometris. |
Geometri |
Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai bentuk
bangun datar dan bangun ruang baik dalam kajian Euclides maupun Non-Euclides
serta ciri-cirinya dalam subelemen geometri datar dan geometri ruang. |
Analisis Data dan Peluang |
Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas tentang
pengertian data, jenis-jenis data, pengolahan data dalam berbagai bentuk
representasi, dan analisis data kuantitatif terkait pemusatan dan penyebaran
data serta peluang munculnya suatu data atau kejadian tertentu dalam
subelemen data dan representasinya, serta ketidakpastian dan peluang. |
2.
Elemen
kecakapan dalam mata
pelajaran Matematika terkait dengan pandangan bahwa matematika
sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi
pembelajaran matematika berupa aktivitas mental yang membentuk alur berpikir
dan alur pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan- kecakapan.
Elemen |
Deskripsi |
Pemahaman Matematis |
Pemahaman matematis terkait erat dengan pembentukan alur
pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep,
prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal, dengan cara
mengingat, menjelaskan, dan menerapkannya secara rutin dalam kasus sederhana. |
Penalaran dan Pembuktian Matematis |
Penalaran terkait erat dengan pembentukan alur berpikir
dalam mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa
fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi dengan cara menggunakan pola
hubungan untuk menganalisis situasi dan menyusun konjektur, sedangkan
pembuktian matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan
relasi yang bersifat formal-universal dengan cara membuktikan kebenaran suatu
prinsip, rumus, atau teorema tertentu. |
Pemecahan Masalah Matematis |
Pemecahan masalah matematis terkait erat dengan
pembentukan alur berpikir dalam mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran
matematika dan pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran
matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat
formal-universal, dengan cara menggunakan berbagai strategi yang efektif
untuk menerapkan materi pembelajaran matematika dalam menyelesaikan masalah
matematis atau masalah sehari- hari. |
Komunikasi dan Representasi Matematis |
Komunikasi dan representasi matematis terkait erat
dengan pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa
fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal
dengan cara mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu
situasi kedalam simbol atau model matematis. |
Koneksi Matematis |
Koneksi matematis terkait erat dengan pembentukan alur
pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep,
prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal dengan cara
mengaitkan antarmateri pembelajaran matematika pada suatu bidang kajian,
lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan. |
D. Capaian Pembelajaran Matematika Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan
XII SMA)
Pada akhir fase F, peserta didik
dapat menentukan fungsi Invers, komposisi
fungsi dan transformasi
fungsi untuk memodelkan situasi dunia nyata berdasarkan
fungsi yang sesuai (linier, kuadrat, eksponensial). peserta
didik menerapkan teorema
tentang lingkaran, dan menentukan panjang busur dan luas juring
lingkaran. Peserta didik juga dapat mengevaluasi berbagai laporan berbasis
statistik.
Fase F Berdasarkan Elemen
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Bilangan |
- |
Aljabar dan Fungsi |
Di akhir fase F, peserta didik
dapat menentukan fungsi Invers, komposisi fungsi dan transformasi fungsi
untuk memodelkan situasi dunia nyata berdasarkan fungsi yang sesuai (linier,
kuadrat, eksponensial). |
Pengukuran |
- |
Geometri |
Di akhir fase F, peserta didik
menerapkan teorema tentang lingkaran, dan menentukan panjang busur dan luas
juring lingkaran. |
Analisis Data dan Peluang |
Di akhir fase F, peserta didik
dapat merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi, menyajikan, menganalisis,
hingga menarik kesimpulan dari suatu data dengan membuat rangkuman statistik
deskriptif. mengevaluasi proses acak yang mendasari percobaan statistik,.
Mereka menggunakan peluang bebas dan bersyarat untuk menafsirkan data. |
Fungsi |
- |
Kalkulus |
- |
ALUR DAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
FASE F (KELAS 11 DAN 12 SMA)
A. Capaian Pembelajaran
Matematika Fase F
Pada akhir fase F, peserta didik
dapat menentukan fungsi Invers, komposisi
fungsi dan transformasi
fungsi untuk memodelkan situasi dunia nyata berdasarkan
fungsi yang sesuai (linier, kuadrat, eksponensial). peserta
didik menerapkan teorema
tentang lingkaran, dan menentukan panjang busur dan luas juring
lingkaran. Peserta didik juga dapat mengevaluasi berbagai laporan berbasis
statistik.
B. Capaian berdasarkan domain
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Bilangan |
- |
Aljabar dan Fungsi |
Di akhir fase F, peserta didik dapat menentukan fungsi
Invers, komposisi fungsi dan transformasi fungsi untuk memodelkan situasi dunia
nyata berdasarkan fungsi yang sesuai (linier, kuadrat, eksponensial). |
Pengukuran |
- |
Geometri |
Di akhir fase F, peserta didik menerapkan teorema
tentang lingkaran, dan menentukan panjang busur dan luas juring lingkaran. |
Analisis Data dan Peluang |
Di akhir fase F, peserta didik dapat merumuskan
pertanyaan, mengumpulkan informasi, menyajikan, menganalisis, hingga menarik
kesimpulan dari suatu data dengan membuat rangkuman statistik deskriptif.
mengevaluasi proses acak yang mendasari percobaan statistik,. Mereka
menggunakan peluang bebas dan bersyarat untuk menafsirkan data. |
Fungsi |
- |
Kalkulus |
- |
C. Penurunan Capaian Domain
Menjadi Tujuan Pembelajaran Per Domain
1. Tujuan
Pembelajaran untuk Domain Aljabar dan Fungsi
Capaian Pembelajaran Domain: Peserta didik dapat menentukan fungsi Invers,
komposisi fungsi dan transformasi fungsi untuk memodelkan situasi dunia nyata
berdasarkan fungsi yang sesuai (linier, kuadrat, eksponensial)
Materi |
Tujuan Pembelajaran Domain Aljabar dan Fungsi |
Modul |
Relasi
dan Fungsi |
A.1 Membedakan relasi dan fungsi |
1 |
Macam-macam
Fungsi |
A.2 Membandingkan fungsi surjektif, fungsi injektif dan fungsi
bijektif |
1 |
A.3 Membandingkan fungsi-fungsi khusus (konstan, identitas,
genap-ganjil, modulus, tangga) |
1 |
|
Aljabar
Fungsi |
A.4 Menerapkan operasi aljabar fungsi untuk menunjukkan ekuivalensi
ekspresi |
1 |
Komposisi
Fungsi dan Fungsi Invers |
A.5 Menerapkan konsep komposisi fungsi untuk menyederhanakan
ekspresi |
1 |
A.6 Menganalisis sifat-sifat komposisi fungsi khususnya
memperhatikan domain |
1 |
|
A.7 Menerapkan sifat-sifat komposisi fungsi untuk menyatakan fungsi
komposisi dari komposisi dua fungsi atau lebih |
1 |
|
A.8 Memodelkan masalah yang terkait dengan fungsi komposisi |
1 |
|
A.9 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan fungsi komposisi |
1 |
|
A.10 Menjelaskan konsep invers fungsi |
1 |
|
A.11 Mengontruksi rumus invers dari beberapa fungsi (linear, kuadrat,
eksponen dan logaritma) |
1 |
|
A.12 Menentukan suatu fungsi jika fungsi komposisi dan fungsi lain
diketahui |
1 |
2. Tujuan
Pembelajaran untuk Domain Geometri
Capaian Pembelajaran Domain: Peserta didik menerapkan teorema tentang lingkaran,
dan menentukan panjang busur dan luas juring lingkaran.
Materi |
Tujuan Pembelajaran Domain Geometri |
Modul |
Unsur-Unsur
Lingkaran |
G.1 Menjelaskan konsep lingkaran |
2 |
G.2 Mengidentifikasi unsur-unsur lingkaran |
2 |
|
G.3 Menentukan panjang busur lingkaran |
2 |
|
G.4 Menjelaskan hubungan antara dua sudut dan panjang busur lingkaran |
2 |
|
G.5 Menentukan luas juring lingkaran |
2 |
|
G.6 Menjelaskan hubungan antara dua sudut dan luas juring lingkaran |
2 |
|
G.7 Menentukan luas tembereng lingkaran |
2 |
|
Persamaan
Lingkaran |
G.8 Mengontruksi rumus persamaan lingkaran berpusat di titik O(0,0)
dan berjari-jari r |
2 |
G.8 Mengontruksi rumus persamaan lingkaran berpusat di titik (a, b)
dan berjari-jari r |
2 |
|
Kedudukan
Garis Lingkaran |
G.9 Menganalisis kedudukan garis terhadap lingkaran secara geometris
maupun aljabar |
2 |
Persamaan
Garis Singgung Lingkaran |
G.10 Mengontruksi rumus persamaan garis singgung titik pada lingkaran |
2 |
G.11 Mengontruksi rumus persamaan garis singgung titik di luar
lingkaran |
2 |
|
G.12 Mengontruksi rumus persamaan garis singgung lingkaran dengan
gradien tertentu |
2 |
|
Hubungan
Dua Lingkaran |
G.13 Menganalisis hubungan dua lingkaran |
2 |
3. Tujuan
Pembelajaran untuk Domain Analisis Data dan Peluang
Capaian Pembelajaran Domain: Peserta didik dapat, merumuskan pertanyaan,
mengumpulkan informasi, menyajikan, menganalisis, hingga menarik kesimpulan
dari suatu data dengan membuat rangkuman statistik deskriptif. mengevaluasi
proses acak yang mendasari percobaan statistik,. Mereka menggunakan peluang
bebas dan bersyarat untuk menafsirkan data.
Materi |
Tujuan Pembelajaran Domain Analisis Data dan Peluang |
Modul |
Aturan
penjumlahan dan aturan perkalian |
D.1 Menjelaskan aturan penjumlahan |
3 |
D.2 Menjelaskan aturan perkalian |
3 |
|
D.3 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan aturan penjumlahan dan
atau aturan perkalian |
3 |
|
Permutasi |
D.4 Menjelaskan pengertian permutasi |
3 |
D.5 Mengontruksi rumus permutasi |
3 |
|
D.6 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep permutasi |
3 |
|
Permutasi
dengan beberapa objek sama |
D.7 Menjelaskan pengertian permutasi dengan beberapa objek yang sama |
3 |
D.8 Mengontruksi rumus permutasi dengan beberapa objek yang sama |
3 |
|
D.9 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep permutasi dengan
beberapa objek yang sama |
3 |
|
Permutasi
siklis |
D.10 Menjelaskan pengertian permutasi siklis |
3 |
D.11 Mengontruksi rumus permutasi siklis |
3 |
|
D.12 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep permutasi siklis |
3 |
|
Kombinasi |
D.13 Menjelaskan pengertian kombinasi |
3 |
D.14 Mengontruksi rumus kombinasi |
3 |
|
D.15 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep kombinasi |
3 |
|
Binomium
newton |
D.16 Menggunakan kombinasi untuk menguraikan bentuk binomium newton |
3 |
Peluang
kejadian saling bebas |
D.17 Menjelaskan pengertian dua kejadian saling bebas |
3 |
D.18 Menentukan peluang dua kejadian saling bebas |
3 |
|
D.19 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan kejadian
saling bebas |
3 |
|
D.20 Menjelaskan pengertian proses stokastik berhingga |
3 |
|
D.21 Menentukan peluang dua kejadian saling bebas dengan proses
stokastik berhingga |
3 |
|
Peluang
kejadian bersyarat |
D.22 Menjelaskan pengertian kejadian bersyarat |
3 |
D.23 Menentukan peluang kejadian bersyarat |
3 |
|
D.24 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan kejadian
bersyarat |
3 |
|
Populasi
dan Sampel Analisis
Data |
D.25 Menjelaskan perbedaan populasi dan sampel |
4 |
D.26 Merumuskan pertanyaan dan menentukan bagaimana data dikumpulkan
dan dianalisis untuk menjawab pertanyaan |
4 |
|
D.27 Menjelaskan teknik pengambilan sampel yang baik (untuk survey,
selain itu juga praktik baik dalam melakukan percobaan empiris maupun yang
bersifat observasi) |
4 |
|
D.28 Mendesain dan mengimplementasi rencana pengumpulan data |
4 |
|
D.29 Mengidentifikasi cara yang tepat untuk merangkum data secara
statistik |
4 |
|
D.30 Menganalisis bagaimana distribusi sampel (melalui simulasi)
digunakan untuk menjelaskan variabilitas dari sampel |
4 |
D. Rasional Penyusunan Alur
dan Tujuan Pembelajaran
Penyusunan
Alur dan Tujuan Pembelajaran Matematika untuk Fase F Kelas 11 dan 12 SMA ini
dilakukan dengan cara menurunkan Capaian Pembelajaran Fase dari masing- masing
domain menjadi tujuan pembelajaran yang merupakan tahapan-tahapan yang perlu
dicapai sebelum siswa dapat mencapai capaian akhir yang diharapkan pada fase
ini. Tujuan pembelajaran ini kemudian dikelompokkan untuk membentuk Unit
Pembelajaran. ATP ini dimulai untuk kelas 11 dengan Unit 1 tujuan pembelajaran
dari domain Aljabar dan Fungsi, dengan materi pokok komposisi fungsi dan fungsi
invers. Dilanjutkan Unit 2 tujuan pembelajaran dari domain Geometri dengan
materi pokok panjang busur, luas juring, persamaan lingkaran dan persamaan
garis singgung lingkaran. Diakhiri Unit 3 tujuan pembelajaran dari domain
Analisis Data dan Peluang dengan materi kaidah pencacahan dan melanjutkan
materi peluang fase E yaitu peluang kejadian saling bebas dan bersyarat.
Sedangkan
untuk kelas 12 hanya membahas satu unit pembelajaran yaitu unit 4 dari domain
Analisis Data dan Peluang dengan materi pokok statistika (penerapan materi
statistika Fase E) yang lebih menekankan pada bagaimana siswa mengolah data
statistik mulai dari teknik pengambilan sampel sampai dengan penarikan
kesimpulan.
Perkiraan
total jumlah jam pelajaran yang dibutuhkan adalah 144 JP.
Unit
Pembelajaran 11.1:
Fungsi
Komposisi dan Fungsi Invers
Tujuan
Unit |
Unit ini membahas fungsi komposisi dan fungsi invers
serta memodelkan masalah kontekstual yang terkait dengan fungsi komposisi |
Domain |
Aljabar dan Fungsi |
Perkiraan
JP Unit |
39 |
Kata
Kunci |
Fungsi komposisi, fungsi invers |
Penjelasan
Singkat (Isi dan Proses) |
Siswa mengidentifikasi macam-macam fungsi, menggunakan
aljabar fungsi dan komposisi fungsi untuk memodelkan masalah kontekstual |
Profil
Pelajar Pancasila |
Berpikir Kritis dalam menganalisis sifat-sifat komposisi fungsi Kreatif dalam memodelkan masalah kontekstual menggunakan fungsi komposisi |
Glosarium |
Fungsi komposisi adalah penggabungan operasi dua jenis fungsi sehingga menghasilkan sebuah fungsi baru Fungsi invers adalah suatu fungsi yang
berkebalikan dari fungsi asalnya |
Tujuan Pembelajaran |
Topik |
JP |
A.1 Membedakan relasi dan fungsi |
Relasi dan fungsi |
3 |
A.2 Membandingkan fungsi
surjektif, fungsi injektif dan fungsi bijektif |
Macam-macam fungsi |
3 |
A.3 Membandingkan fungsi-fungsi khusus (konstan, identitas,
genap-ganjil, modulus, tangga) |
Macam-macam fungsi |
3 |
A.4 Menerapkan operasi aljabar fungsi untuk menunjukkan ekuivalensi
ekspresi |
Aljabar fungsi |
3 |
A.5 Menerapkan konsep komposisi fungsi untuk menyederhanakan
ekspresi |
Komposisi fungsi |
3 |
A.6 Menganalisis sifat-sifat komposisi fungsi khususnya
memperhatikan domain |
Komposisi fungsi |
3 |
A.7 Menerapkan sifat-sifat komposisi fungsi untuk menyatakan fungsi
komposisi dari komposisi dua fungsi atau lebih |
Komposisi fungsi |
3 |
A.8 Memodelkan masalah yang terkait dengan fungsi komposisi |
Komposisi fungsi |
3 |
A.9 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan fungsi komposisi |
Komposisi fungsi |
3 |
A.10 Menjelaskan konsep invers fungsi |
Fungsi invers |
3 |
A.11 Mengontruksi rumus invers dari beberapa fungsi (linear, kuadrat,
eksponen dan logaritma) |
Rumus Fungsi Invers |
3 |
A.12 Menentukan suatu fungsi jika fungsi komposisi dan fungsi lain
diketahui |
Komposisi fungsi dan fungsi invers |
6 |
TOTAL |
39 |
Unit
Pembelajaran 11.2:
Lingkaran
Tujuan
Unit |
Unit ini membahas lingkaran dari unsur-unsur lingkaran,
persamaan lingkaran sampai dengan persamaan garis singgung lingkaran dengan
berbagai situasi |
Domain |
Aljabar dan Fungsi |
Perkiraan
JP Unit |
36 |
Kata
Kunci |
Panjang busur, juring, tembereng, persamaan lingkaran,
persamaan garis singgung lingkaran |
Penjelasan
Singkat (Isi dan Proses) |
Siswa mengidentifikasi unsur-unsur lingkaran (Panjang
busur, juring, tembereng), dilanjutkan menyusun persamaan lingkaran dengan
pusat O(0,0) maupun titik tertentu kemudian menentukan persamaan garis
singgung lingkaran dari berbagai situasi sampai dengan menganalisis hubungan
dua lingkaran |
Profil
Pelajar Pancasila |
Berpikir Kritis dalam menganalisis hubungan dua lingkaran Kreatif dalam mengidentifikasi
unsur-unsur yang ada pada lingkaran |
Glosarium |
Panjang busur adalah panjang bagian
keliling lingkaran yang dibatasi oleh dua titik Juring adalah
daerah pada lingkaran yang
dibatasi oleh busur dan dua buah jari-jari yang berada pada kedua ujungnya. Tembereng adalah daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh sebuah
busur dengan tali busurnya. |
Tujuan Pembelajaran |
Topik |
JP |
G.1 Menjelaskan konsep lingkaran |
Konsep lingkaran |
1 |
G.2 Mengidentifikasi unsur-unsur lingkaran |
Unsur lingkaran |
2 |
G.3 Menentukan panjang busur lingkaran |
Panjang busur |
2 |
G.4 Menjelaskan hubungan antara dua sudut dan panjang busur lingkaran |
Panjang busur |
1 |
G.5 Menentukan luas juring lingkaran |
Luas juring |
1 |
G.6 Menjelaskan hubungan antara dua sudut dan luas juring lingkaran |
Luas juring |
1 |
G.7 Menentukan luas tembereng lingkaran |
Luas tembereng |
1 |
G.8 Mengontruksi rumus persamaan lingkaran berpusat di titik O(0,0)
dan berjari-jari r |
Persamaan lingkaran |
3 |
G.8 Mengontruksi rumus persamaan lingkaran berpusat di titik (a, b)
dan berjari-jari r |
Persamaan lingkaran |
3 |
G.9 Menganalisis kedudukan garis terhadap lingkaran secara geometris
maupun aljabar |
Kedudukan garis dan lingkaran |
6 |
G.10 Mengontruksi rumus persamaan garis singgung titik pada lingkaran |
Persamaan garis singgung lingkaran |
3 |
G.11 Mengontruksi rumus persamaan garis singgung titik di luar
lingkaran |
Persamaan garis singgung lingkaran |
3 |
G.12 Mengontruksi rumus persamaan garis singgung lingkaran dengan
gradien tertentu |
Persamaan garis singgung lingkaran |
3 |
G.13 Menganalisis hubungan dua lingkaran |
Hubungan dua lingkaran |
6 |
TOTAL |
36 |
Unit
Pembelajaran 11.3:
Peluang
Tujuan
Unit |
Unit ini membahas peluang lanjutan dari fase E dimulai
dari kaidah pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi,
kombinasi) dilanjutkan peluang kejadian saling bebas dan kejadian bersyarat |
Domain |
Analisis Data dan Peluang |
Perkiraan
JP Unit |
33 |
Kata
Kunci |
Kaidah pencacahan, permutasi, kombinasi, kejadian saling
bebas, kejadian bersyarat |
Penjelasan
Singkat (Isi dan Proses) |
Siswa memahami kaidah pencacahan yang akan digunakan
dalam menentukan peluang kejadian saling bebas maupuan kejadian bersyarat
dalam masalah kontekstual/situasi nyata |
Profil
Pelajar Pancasila |
Berpikir Kritis dalam menganalisis kaidah pencacahan |
Kreatif dalam
memecahkan masalah kontektual menggunakan peluang |
|
Glosarium |
Kaidah pencacahan adalah aturan untuk menghitung seluruh kemungkinan yang bisa terjadi
dalam suatu percobaan tertentu Permutasi adalah
susunan yang dapat dibentuk dari suatu kumpulan objek yang
diambil sebagian atau seluruhnya dengan memperhatikan urutannya Kombinasi adalah
susunan yang dapat dibentuk dari suatu kumpulan objek yang diambil sebagian
atau seluruhnya dengan tidak memperhatikan urutannya Kejadian saling bebas adalah kejadian pertama tidak mempengaruhi kejadian berikutnya Kejadian bersyarat adalah kejadian pertama mempengaruhi kejadian berikutnya |
Tujuan Pembelajaran |
Topik |
JP |
D.1 Menjelaskan aturan penjumlahan |
Aturan penjumlahan |
3 |
D.2 Menjelaskan aturan perkalian |
Aturan perkalian |
|
D.3 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan aturan penjumlahan dan
atau aturan perkalian |
Aturan penjumlahan dan aturan perkalian |
|
D.4 Menjelaskan pengertian permutasi |
Permutasi |
3 |
D.5 Mengontruksi rumus permutasi |
||
D.6 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep permutasi |
||
D.7 Menjelaskan pengertian permutasi dengan beberapa objek yang sama |
Permutasi dengan objek yang sama |
3 |
D.8 Mengontruksi rumus permutasi dengan beberapa objek yang sama |
||
D.9 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep permutasi
dengan beberapa objek yang sama |
||
D.10 Menjelaskan pengertian permutasi siklis |
Permutasi siklis |
3 |
D.11 Mengontruksi rumus permutasi siklis |
||
D.12 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep permutasi siklis |
||
D.13 Menjelaskan pengertian kombinasi |
Kombinasi |
3 |
D.14 Mengontruksi rumus kombinasi |
||
D.15 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep kombinasi |
||
D.16 Menggunakan kombinasi untuk menguraikan bentuk binomium newton |
Binomium newton |
3 |
D.17 Menjelaskan pengertian dua kejadian saling bebas |
Peluang kejadian saling bebas |
3 |
D.18 Menentukan peluang dua kejadian saling bebas |
||
D.19 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan kejadian
saling bebas |
Aplikasi peluang kejadian saling bebas |
3 |
D.20 Menjelaskan pengertian proses stokastik berhingga |
Proses stokastik berhingga |
3 |
D.21 Menentukan peluang dua kejadian saling bebas dengan proses
stokastik berhingga |
||
D.22 Menjelaskan pengertian kejadian bersyarat |
Peluang kejadian bersyarat |
3 |
D.23 Menentukan peluang kejadian bersyarat |
||
D.24 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan kejadian
bersyarat |
Aplikasi peluang kejadian bersyarat |
3 |
TOTAL |
33 |
0 komentar:
Post a Comment