MODUL PROYEK P5 KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT LOMBOK
Seiring dengan perkembangan zaman yang diiringi dengan perubahan di berbagai dimensi kehidupan, disadari atau tidak banyak hal-hal baik dimasyarakat (kearifan lokal) yang merupakan produk budaya, adat istiadat ,tutur dari orang tua dan nenek moyang kita terpinggirkan , tidak digunakan lagi atau bahkan ditinggalkan, dilupakan bahkan sudah tidak dikenal lagi oleh masyarakat, generasi penerus, atau oleh para siswa kita. Padahal keariafan lokal yang pernah dilaksanakan telah memberikan bukti nyata berkontribusi menjadikan interaksi diantara warga masyarakat dalam bentuk interaksi simbiosis mutualisme.
Terpinggirkannya kearifan lokal tidak lepas dari derasnya pengaruh budaya asing yang ikut dalam cepatnya kemajuan teknologi informasi yang diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk hal tersebut kearifan lokal perlu dilakukan penguatan khususnya pada siswa sehingga diharapkan para siswa mengetahui dan dapat menggunakan kearifan lokal dalam kehidupannya ditengah-tengah lingkungannya sehari-hari. Diantara bentuk penguatan karakter posistif pada siswa adalah pelaksanaan Penguatan proyek profil pelajar Pancasila. Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama pada implemantasi kurikulum merdeka yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil ini perlu sederhana, mudah dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari. Profil Pancasila yang diharapkan dimiliki oleh para siswa yaitu:
1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila. Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan dengan fokus merealisasikan seluruh atau sebagain karakter pelajar Pancasila dengan atau tidak menghasilkan produk dan/atau aksi
Kegiatan proyek penguatan profil pelajar pancasila bersifat Ko-kurikuler dimaksudkan untuk lebih memperdalam dan menghayati materi pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler didalam kelas melalui kegiatan proyek dengan tema tertentu agar siswa mempunyai karakter pelajar pancasila. Dalam tataran pelaksanaannya, proyek penguatan profil pelajar Pancasila sering terkendala akan pemahaman materi, modul proyek , alur pelaksanaan proyek, alat evaluasi maupun pelaporannya. Untuk hal tersebut kami mencoba menjembatani dalam hal materi dan modul proyek sehingga diharapkan pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dapat berjalan dengan baik.
Makna Kearifan Lokal
Makna kearifan lokal atau pengertian dari kearifan lokal, pada dasarnya merupakan nilai – nilai positif dalam masyarakat dalam berinteraksi antar sesamnya yang sudah ada sejak lama atau suatu hal yang sudah ada di suatu wilayah sejak lama dan dilanjutkan dari generasi ke generasi sebagai suatu yang “Baik” yang memberikan dampak pada tatanan dan interaksi antar warga masyarakat yang baik.
Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah pandangan hidup yang sudah berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah tersebut selama puluhan bahkan ratusan tahun. Untuk mempertahankan kearifan lokal tersebut, para orang tua dari generasi sebelumnya, dan lebih tua akan mewariskannya kepada anak-anak mereka dan begitu seterusnya. Mengingat kearifan lokal adalah pemikiran yang sudah lama,
maka kearifan lokal yang ada pada suatu daerah jadi begitu melekat dan sulit untuk dipisahkan dari masyarakat yang hidup di wilayah tersebut. Mirisnya, meski banyak orang tua tetap berusaha mewariskan kearifan lokal dan pandangan hidup yang mereka dapatkan dari nenek moyang, tetapi banyak anak muda justru menganggap kearifan lokal dan pandangan hidup tradisional yang sudah turun-temurun dari nenek moyang adalah pandangan dan pemikiran kuno yang sudah tidak lagi relevan dengan zaman modern saat ini. Padahal, kalau dipikir-pikir lagi, segala sesuatu yang termasuk pandangan hidup yang masih tradisional tidak selamanya buruk dan tidak selamanya juga merupakan pandangan yang salah. Bahkan, bisa berlaku sebaliknya, karena kearifan lokal yang dipertahankanlah yang membuat suatu masyarakat jadi begitu unik dan berbeda dari masyarakat yang tinggal di wilayah lain.
Dengan kearifan lokal, maka tatanan sosial dan alam sekitar agar tetap lestari dan terjaga. Selain itu, kearifan lokal juga merupakan bentuk kekayaan budaya yang harus digenggam teguh, terutama oleh generasi muda untuk melawan arus globalisasi. Dengan begitu karakteristik dari masyarakat daerah setempat tidak akan pernah luntur. Apalagi, kearifan lokal berasal dari nenek moyang kita, yang jelas lebih mengerti segala sesuatunya terutama yang berkaitan dengan wilayah tersebut. Selain itu, ada kebijaksanaan dan juga hal baik dalam kearifan lokal tersebut, tetapi terkadang sulit dimengerti oleh anak muda dari generasi sekarang. Sebaliknya, pandangan yang terlalu modern memiliki potensi yang lebih merusak terutama merusak kearifan lokal yang sudah ada. Bahkan, tak menutup kemungkinan akan merusak kebudayaan yang sudah ada, juga merusak alam sekitar.
Ciri-Ciri Kearifan Lokal
1. Bertahan dari Gempuran Budaya Asing
2. Memiliki Kemampuan Mengakomodasi Budaya yang Berasal dari Luar
3. Mampu Mengintegrasikan Budaya Asing ke Dalam Budaya Asli di Indonesia
4. Mampu Mengendalikan Budaya Asing yang Masuk
5. Memberi Arah pada Perkembangan Budaya di Masyarakat
DOWNLOAD E BOOK PDF MODUL PROYEK KEARIFAN LOKAL DISINI
0 komentar:
Post a Comment