Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, July 26, 2022

CP PER MAPEL SD ( TIDAK GABUNG DALAM 1 PDF )

 CP PER MAPEL SD



Capaian Pembelajaran Umum

Pada akhir fase B, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000, dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah, dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika, dan dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 100. Mereka dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor, masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan, serta dapat mengenali pecahan senilai. Mereka dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal, dan dapat menghubungkan pecahan desimal dan perseratusan dengan persen. Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku, dan dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang. Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar dan dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan satu cara atau lebih jika memungkinkan. Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).


Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu


Pengukuran

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.


Geometri

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.


Analisis Data dan Peluang

Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).


DOWNLOAD CP SD PER MAPEL DISINI

MODUL AJAR MATEMATIKA SD DOWNLOAD DISINI

CP REVISI 2022 TERBARU SEMUA MAPEL DAN JENJANG DISINI

Sunday, July 24, 2022

MODUL AJAR EKSPONEN SMA KURIKULUM MERDEKA

 MODUL AJAR EKSPONEN SMA KURIKULUM MERDEKA

Oleh Moch. Fatkoer Rahman ( Presiden Matematika Nusantara )



IDENTITAS
Mata Pelajaran : Matematika
Fase : E (Kelas X)
Materi : Bilangan Berpangkat

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan keberkaitan suatu masalah kontekstual dengan bentuk eksponen
2. Peserta didik membuat kesimpulan tentang pengertian eksponen
3. Peserta didik menemukan sifat-sifat eksponen
4. Peserta didik menggunakan sifat-sifat eksponen dalam menentukan penyelesaian masalah

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pertemuan 1 (4 JP)
Materi Pokok: Pengertian Eksponen
Tujuan:
1. Menjelaskan keberkaitan suatu masalah kontekstual dengan bentuk eksponen
2. Membuat kesimpulan tentang pengertian eksponen
Model Pembelajaran: Discovery Learning
Langkah-langkah Pembelajaran:

a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menjelaskan bahwa pengertian tentang eksponen dan sifat-sifatnya diperlukan untuk pembelajaran selanjutnya yaitu tentang persamaan dan pertidaksamaan eksponen
2) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan cara observasi atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
3) Peserta didik dibagi dalam kelompok yang yang beranggotakan tidak lebih dari 4 orang dengan memperhatikan penyebaran kemampuan matematika atau gender.

b. Kegiatan Inti
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Untuk memberi stimulasi (rangsangan), guru memberikan Lembar Aktivitas Siswa(LAS) Nomor dan peserta didik diminta mengamati dan mencermati masalah pada bagian kegiatan inti nomor 01 dan 02.
2) Siswa menyelesaikan LK 01 terlebih dahulu yaitu tentang pengertian bilangan berpangkat dan unsur-unsurnya.

3) Setelah itu diharapkan peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan atau diberikan pertanyaan pancingan, misalnya “Permasalahan apa yang diamati dan konsep apa yang digunakan untuk menyelesaikannya?” Jawabannya (disimpan oleh guru) permasalahan terkait pertumbuhan dan konsep yang digunakan adalah eksponen.

Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)

4) Guru memberikan permasalahan (probem statatement)untuk didiskusikan di setiap kelompok.

a) Jika satu lembar kertas tebalnya 1 mm, berapakah tebal atau tinggi kertas yang bertumpuk sebanyak 10.000 lembar?

b) Jika kertas setebal 1 mm itu, dilipat sekali, kemudian dilipat lagi, dan terus dilipat sampai 50 kali, bagaimana tebalnya dibandingkan dengan tinggi tumpukkan 10.000 kertas tadi dan berapa tepatnya tebal kertas yang dilipat 50 kali itu?

c) Diharapkan permasalahan point 3a. dapat segera dijawab benar dan untuk permasalahan

Aktivitas kelas menyelesaikan soal-soal 

10) Menyimak materi tentang bilangan berpangkat Bulat positif. Kemudian peserta didik menyelesaikan soal-soal Latihan 1 dan Guru memberi bimbingan. 

11) Menyimak materi tentang bilangan berpangkat nol atau Bulat negatif. Kemudian peserta didik menyelesaikan soal-soal Latihan 2 dan Guru memberi bimbingan.

 c. Penutup 

1) Membuat simpulan dan refleksi terkait pembelajaran pada pertemuan ini. 

2) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas. 

3) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah sifat-sifat eksponen

DOWNLOAD MODUL AJAR EKSPONEN SMA DISINI

DOWNLOAD JUGA MODUL MATEMATIKA MATERI YANG LAIN DISINI

Thursday, July 21, 2022

SOAL DAN SOLUSI KSN KABUPATEN 2022 MATEMATIKA SMP

 SOAL DAN SOLUSI KSN KABUPATEN 2022 MATEMATIKA SMP

( OLEH MASTER MIFTAH )


1. ABCD adalah suatu persegi panjang. Dari titik C ditarik garis lurus yang memotong sisi AB di titik X. Garis CX memotong perpanjangan sisi AD di titik Y. Jika panjang BX adalah cm, panjang DY adalah cm, dan luas persegi panjang ABCD adalah cm2, maka pernyataan yang benar adalah....

2. Diketahui suatu barisan aritmatika dengan semua sukunya bilangan bulat, habis dibagi 3, habis dibagi 5, dan habis dibagi 7. Jika dan , maka nilai terkecil sedemikian sehingga adalah....

3. Pada sebuah ujian yang dilaksanakan secara lisan oleh seorang guru digunakan aturan sebagai berikut. 

  Sebanyak 30 pertanyaan berbeda dimasukkan secara berpasangan pada 15 kartu. 

  Seorang siswa mengambil satu kartu secara acak. Jika dia menjawab dengan benar kedua pertanyaan pada kartu yang ditarik, dia dinyatakan lulus. 

  Jika dia menjawab dengan benar hanya satu pertanyaan pada kartu yang ditarik, dia mengambil kartu lain dan guru menentukan yang mana dari dua pertanyaan pada kartu kedua yang harus dijawab. Jika siswa menjawab dengan benar pertanyaan yang ditentukan, siswa tersebut dinyatakan lulus. Pada keadaan lainnya siswa dinyatakan gagal. Jika seorang siswa mengetahui jawaban dari 25 pertanyaan dan tidak tahu jawaban yang benar untuk 5 pertanyaan lainnya, peluang siswa tersebut lulus ujian adalah ....

4. SMP Nusantara mengadakan kegiatan menanam pohon yang diikuti oleh sejumlah guru pria dan guru wanita. Sepertiga dari keseluruhan guru tersebut mengajak serta siswa dengan aturan satu guru hanya mengajak satu siswa. Terdapat 159 pohon yang ditanam. Jika satu orang guru pria menananm 13 pohon, satu orang guru wanita menanam 10 pohon, dan 1 orang siswa menanam 6 pohon, maka banyaknya guru wanita yang menanam pohon adalah....

5. Tiga puluh koin dengan jari-jari 3,5 cm ditumpuk menjadi 4 tingkat sehingga meyerupai limas tegak segi empat beraturan dengan sisi angka menghadap ke atas. Tingkat pertama (paling bawah) terdiri dari 16 koin, tingkat kedua terdiri dari 9 koin, tingkat ketiga terdiri dari 4 koin dan tingkat keempat terdiri dari 1 koin. Pada setiap tingkat, koin akan disusun menyerupai persegi dengan setiap koin yang berdekatan saling bersinggungan. Jika dilihat dari atas, total luas sisi angka yang tertutup oleh koin lainnya adalah ... cm2


6. Dalam suatu kotak tertutup, terdapat dua buah dadu dengan enam sisi. Dadu pertama memiliki satu sisi bermata 1, satu sisi bermata 2, dua sisi bermata 3, dan dua sisi bermata 5. Sedangkan Dadu kedua memiliki satu sisi bermata 1, satu sisi bermata 2, satu sisi bermata 3, dan tiga sisi bermata 5. Suatu permainan dilakukan dengan mengambil secara acak satu dadu dari dalam kotak, kemudian melemparkan dadu tersebut, mengamati hasilnya, dan memasukkannya kembali ke dalam kotak. Permainan dapat diulang beberapa kali. Andi main dua kali dan mendapatkan hasil amatan mata 1 pada permainan pertama dan mata 5 pada permainan kedua. Peluang bahwa hanya dadu kedua yang terambil pada kedua permainan yang dilakukan Andi adalah..

7. Doni membeli 3 pasang burung kutilang di pasar dan membawanya dalam 1 wadah besar. Sampai di rumah, burung-burung tersebut akan ditempatkan secara acak ke dalam 3 sangkar berbeda yang masing-masing berisi 2 burung. Peluang setiap burung akan ditempatkan di kandang bersama pasangannya yang sesuai adalah....

8. Diketahui suatu persegi panjang ABCD dengan titik P dan Q masing-masing berada pada sisi AB dan CD sedemikian sehingga APCQ merupakan belah ketupat. Titik R merupakan titik pusat persegi panjang ABCD. Titik S terletak di sisi CD dan PS tegak lurus dengan sisi CD. Jika panjang AB = dan panjang BC = selisih panjang RS dan QS adalah .... 

DOWNLOAD PDF SOAL DAN PEMBAHASAN KSN K MATEMATIKA SMP DISINI

DOWNLOAD MODUL OLIMPIADE MATEMATIKA SMP DISINI

Wednesday, July 20, 2022

DOWNLOAD CP PER MAPEL ( TIDAK GABUNG DALAM SATU PDF )

 DOWNLOAD CP PER MAPEL ( TIDAK GABUNG DALAM SATU PDF )



Tentang Mata Pelajaran

Rasional

Penyusunan Capaian Pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat dimaknai sebagai sebuah tanggapan terhadap adanya kebutuhan untuk menguatkan peran PAUD sebagai fondasi jenjang pendidikan dasar. Di samping itu, capaian pembelajaran mampu memberikan kerangka pembelajaran yang memandu pendidik di satuan PAUD dalam memberikan stimulasi yang dibutuhkan oleh anak usia dini. Stimulasi dirancang dengan cara memperkaya lingkungan yang akan menyuburkan interaksi anak dengan lingkungan di sekitar termasuk keberadaan guru dan orangtua. Diharapkan proses stimulasi itu akan memberikan dampak yang optimal pada peningkatan karakter, keterampilan, maupun pengetahuan anak. Stimulasi tersebut dilakukan pada semua aspek perkembangan anak, baik dari aspek moral dan agama, fisik motorik, emosi dan sosial, bahasa, dan kognitif melalui kegiatan bermain. Peran guru dan orangtua pada stimulasi anak usia dini selaras dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu guru dan orangtua berfungsi sebagai fasilitator, mentor, dan mitra anak dalam proses perkembangannya. Selanjutnya guru perlu bekerja sama dengan orang tua untuk memastikan keselarasan antara pendidikan di satuan dan di rumah dalam keseharian anak. Kurikulum berdasarkan pendekatan konstruktivistik yang berasal dari teori Piaget dan Vygotsky juga percaya bahwa pembelajaran perlu melibatkan anak dalam interaksi aktif antara diri dan lingkungannya.

Secara umum, dapat dikatakan stimulasi itu bertujuan agar anak dapat bertumbuh kembang optimal secara holistik dan siap bersekolah. Diharapkan mereka kelak menjadi generasi yang mampu memecahkan masalah, kreatif dan inovatif yang berakhlak mulia. Kemampuan-kemampuan tersebut perlu dibangun, agar nantinya dapat membentuk pribadi sebagai pelajar sepanjang hayat yang berkompetensi global dan berperilaku sesuai nilai- nilai Pancasila. Proses membangun pengetahuannya ketika sedang bermain dan berinteraksi dengan lingkungannya secara aktif. Bermain bagi anak usia dini adalah belajar. Bermain yang alami, spontan, dan muncul dari ide anak merupakan kegiatan belajar yang menyenangkan. Melalui bermain, anak menunjukkan hal-hal yang diketahuinya tentang dunianya. Stimulasi bermain yang berkualitas akan memberikan kesempatan pada anak untuk mampu menunjukkan pengenalan terhadap dirinya sebagai anak Indonesia yang mengimplementasikan nilai Pancasila, kreatif, bugar, sehat dan sejahtera. Anak juga memiliki kesadaran terhadap alam dan lingkungan, mampu berkomunikasi, dan berekspresi melalui seni.

Berikut adalah sejumlah rasional yang mendasari penyusunan Capaian Pembelajaran di jenjang PAUD:

Pertama, memberikan lebih banyak ruang kemerdekaan bagi satuan PAUD untuk menetapkan kebutuhan pengajaran dan pembelajaran. Beragamnya sosial budaya ekonomi dan sumber daya masyarakat Indonesia adalah sinyal bahwa penjabaran mengenai apa yang perlu dipelajari di satuan PAUD harus tetap menyediakan ruang kemerdekaan bagi satuan dan ekosistemnya untuk menentukan bagaimana mereka akan menggunakan sumber dayanya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Capaian Pembelajaran jenjang PAUD hanya menjabarkan capaian yang diharapkan terjadi di akhir pembelajaran di satuan PAUD dan untuk anak selanjutnya memasuki jenjang Pendidikan Sekolah Dasar, sehingga tidak preskriptif (secara mengikat memberikan ketentuan baku) membatasi ragam laju dan kebutuhan anak dalam belajar berdasarkan usia (unik dan tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lainnya) – dan juga tidak preskriptif membatasi rangkaian pembelajaran yang dapat dilakukan satuan.

Kedua, menguatkan transisi PAUD-SD. Kesinambungan pembelajaran di PAUD dan sekolah dasar, adalah peran kunci mengingat periode anak usia dini sebetulnya adalah sejak usia 0-8 tahun (Shonkoff et al, 2016). Fungsi PAUD untuk mendukung kesiapan anak untuk masuk ke jenjang pendidikan juga sudah termaktub di dalam Permendikbud No. 146 Tahun 2014. Capaian Pembelajaran Jenjang PAUD berupaya untuk menempatkan kurikulum PAUD dan sekolah dasar dalam satu lajur pembelajaran (learning progression) sehingga ujung capaian kurikulum adalah titik berangkat di kelas 1 sekolah dasar.

Kesiapan Bersekolah dimaknai sebagai hadirnya hasil interaksi dari tiga dimensi : peserta didik yang siap (ready children), keluarga siap (ready family), dan sekolah yang siap (ready school) (UNICEF, 2012). Sesuai dengan teori Brofenbrenner (1979 dan 1989), ketiga dimensi ini berada dalam sebuah ekosistem besar yang dipengaruhi oleh nilai budaya serta kerangka kebijakan yang berlaku. Kesiapan bersekolah merupakan kondisi yang terus dibangun berdasarkan kemitraan antara satuan PAUD, keluarga, sekolah dasar kelas rendah.

Komponen penting dari kesiapan bersekolah yang dapat didukung satuan PAUD adalah: 

Kematangan emosi yang cukup untuk mengatasi masalahnya sehari-hari

Keterampilan sosial yang memadai untuk berinteraksi sehat dengan teman sebaya

Kematangan kognitif yang cukup untuk berkonsentrasi saat bermain-belajar

Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri yang memadai untuk dapat berfungsi secara fisik di lingkungan sekolah secara mandiri.

Ketiga, menguatkan artikulasi penanaman dasar-dasar literasi dan STEAM sejak jenjang PAUD. Literasi dan numerasi dasar tersirat di dalam kurikulum terdahulu namun dalam pelaksanaannya, masih ada satuan yang menghindari penggunaan aspek pembelajaran ini ditengarai karena kekhawatiran terjadinya schoolification (anak belajar secara klasikal di mana fokus lebih ke muatan pembelajaran di ruangan kelas dalam waktu lama dengan kertas dan pensil), sementara penting dalam pembelajarannya anak usia dini untuk mengeksplorasi diri dan lingkungan. STEAM dihadirkan di PAUD sebagai paradigma berpikir (mindset) dan didukung muatan pembelajaran (learning content) yang melibatkan keingintahuan, perhatian, pemecahan masalah dan keberanian menghadapi tantangan (resiko) dalam proses belajarnya. Capaian Pembelajaran Jenjang PAUD secara spesifik mengartikulasikan dasar-dasar literasi dan STEAM sebagai bagian dari elemen capaian pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan bermain-belajar, sehingga menjadi aspek perkembangan yang secara eksplisit perlu dikawal melalui metode yang sesuai dengan kebutuhan anak usia dini. Dasar-dasar literasi dan STEAM dimaksudkan dibangun sebagai sarana anak mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif, memecahkan masalah, berpikir, bernalar secara fleksibel, dan pengembangan executive function (proses kognitif dan kemampuan untuk meregulasi diri dan perilaku), yang membantu anak lebih siap belajar.

Keempat, lebih memberikan pijakan bagi anak untuk memahami jati dirinya dan dunia. Relevansi PAUD sangat ditentukan oleh manfaat yang dirasakan secara konkret oleh keluarga dan anak. Keluarga perlu melihat jejak dampak dari partisipasi anaknya di PAUD (Smith, 1996) karenanya tujuan dari setiap pembelajaran perlu dikaitkan dengan pengalaman anak sehari-hari dan kontekstual (selaras dengan nilai sosial budaya lingkungan) sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa dirinya adalah bagian dari lingkungannya serta meningkatkan kompetensi dirinya untuk dapat berperan dalam kegiatan sehari-hari. Capaian Pembelajaran Jenjang PAUD secara spesifik menyerukan pentingnya mendampingi anak dalam menemukan jati dirinya, serta menguatkan pemahamannya terhadap dunia melalui eksplorasi terhadap lingkungan sekitar.

DOWNLOAD CP PER MAPEL KLIK DISINI

KUMPULAN MODUL KURIKULUM MERDEKA MAPEL MATEMATIKA KLIK DISINI

Tuesday, July 12, 2022

CP TERBARU 2022 EDISI REVISI ( CAPAIAN PEMBELAJARAN ) KURIKULUM MERDEKA

 CP TERBARU 2022 EDISI REVISI ( CAPAIAN PEMBELAJARAN ) 

KURIKULUM MERDEKA









DOWNLOAD PDF CP TERBARU DISINI
DOWNLOAD MODUL AJAR MATEMATIKA SD KURIKULUM TERBARU KLIK DISINI
DOWNLOAD MODUL AJAR KURIKULUM TERBARU KLIK DISINI

Sunday, July 3, 2022

MODUL AJAR MATEMATIKA SD KURIKULUM MERDEKA

 MODUL AJAR MATEMATIKA SD KURIKULUM MERDEKA



MODUL AJAR

GEOMETRI

FASE C KELAS 5

JARING-JARING BANGUN

KUBUS DAN BALOK

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

DAN PERBUKUAN

PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2020


BAGIAN I

IDENTITAS DAN INFORMASI MENGENAI MODUL

Kode Modul Ajar

MAT.C.MEH.5.1

Kode ATP Acuan

MEH

Nama Penyusun/Institusi/Tahun

AGUS HERMANTO, S.Pd./SDN 3 SEGOBANG/2020

Jenjang Sekolah

Sekolah Dasar

Fase/Kelas

C / V

Domain/Topik

Geometri

Kata Kunci

Jaring-Jaring Bangun Ruang, Kubus, Balok

Pengetahuan/Keterampilan Prasyarat

Mengenal ciri-ciri bangun datar persegi

Mengenal ciri-ciri bangun datar persegi panjang

Mengenal ciri-ciri bangun ruang kubus

Mengenal ciri-ciri bangun ruang balok

Alokasi waktu (menit)

525 menit

Jumlah Pertemuan (JP)

3 kali pertemuan

1.       5 x 35 menit = 175 menit (5 JP)

2.       5 x 35 menit = 175 menit (5 JP)

3.       5 x 35 menit = 175 menit (5 JP)

Moda Pembelajaran

      Tatap Muka (TM)

Metode Pembelajaran

      Discovery Learning

      Cooperative Learning

Sarana Prasarana

Ruang kelas

Meja dan kursi siswa yang ditata berkelompok

Laptop

LCD Proyektor

Jaringan Internet

Target Peserta Didik

      Regular/tipikal

      Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa

Karakteristik Peserta Didik

Modul ini dapat digunakan oleh semua karakteristik peserta didik

Daftar Pustaka

Budi Prasodjo dan Dita Adi Septianita, 2015. Panduan menuju Olimpiade Matematika untuk SD/MI. Jakarta: Penerbit Erlangga

Kemdikbud, 2018. Senang Belajar Matematika SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Suparmin dkk, 2016. Buku Siswa Matematika untuk SD/MI Kelas V. Surakarta: Mediatama

Sukino, 2012. Kafe (Karya Fenomenal) Three in One Matematika untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Penerbit Erlangga

Tim Bina Karya Guru, 2012. Matematika untuk SD/MI Kelas V. Surabaya: Masmedia

Referensi Lain

https://www.berpendidikan.com/2016/08/pengertian-serta-jumlah-sisi-rusuk-dan-titik-sudut-kubus-dan-balok.html diakses tanggal 15 Nopember 2020

https://kbbi.kemdikbud.go.id/ diakses tanggal 15 Nopember 2020

https://www.youtube.com/watch?v=E6kyHnFN0pQ diakses tanggal 6 Nopember 2020

https://kbbi.kemdikbud.go.id/ diakses tanggal 15 Nopember 2020

http://fatkhan.web.id/pengertian-dan-contoh-pembelajaran-cooperative-learning/ diakses tanggal 15 Nopember 2020

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/#!/Content/Home/Details/46184ef13bfe4809a36ff47c583ec7e7 diakses tanggal 7 Nopember 2020

https://kbbi.kemdikbud.go.id/ diakses tanggal 15 Nopember 2020

http://fatkhan.web.id/pengertian-dan-contoh-pembelajaran-cooperative-learning/ diakses tanggal 15 Nopember 2020


RASIONALISASI

Mata Pelajaran Matematika membekali peserta didik tentang cara berpikir, bernalar, dan berlogika melalui aktivitas mental tertentu yang membentuk alur berpikir berkesinambungan dan berujung pada pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi, masalah, dan solusi matematis tertentu yang bersifat formal-universal. Proses mental tersebut dapat memperkuat disposisi peserta didik untuk merasakan makna dan manfaat matematika dan belajar matematika serta nilai-nilai moral dalam belajar Mata Pelajaran Matematika, meliputi kebebasan, kemahiran, penaksiran, keakuratan, kesistematisan, kerasionalan, kesabaran, kemandirian, kedisiplinan, ketekunan, ketangguhan, kepercayaan diri, keterbukaan pikiran, dan kreativitas. Dengan demikian, relevansinya dengan Profil Pelajar Pancasila, Mata Pelajaran Matematika ditujukan untuk mengembangkan kemandirian, kemampuan bernalar kritis, dan kreativitas peserta didik. Adapun materi pembelajaran pada Mata Pelajaran Matematika di setiap jenjang pendidikan dikemas melalui bidang kajian Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, Analisis Data dan Peluang.

Modul Ajar Matematika SD Fase C Kelas 5 Domain Geometri ini memuat materi tentang jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok). Modul ajar ini diperuntukkan bagi peserta didik regular dan Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa (CIBI). Modul ajar ini dapat digunakan oleh seluruh peserta didik dengan berbagai macam karakteristik tanpa memandang kondisi geografis suatu daerah. Terdapat tiga pertemuan yang masing-masing pertemuan mengupas sub materi tertentu yang menjadi prasyarat untuk memahami materi jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok). Modul ajar ini dilengkapi dengan bahan bacaan, lembar pengayaan dan remedial serta rubrik penilaian (sikap, pengetahuan dan keterampilan).

  

URUTAN MATERI PEMBELAJARAN

Ø  Mengenal konsep garis, bidang dan sudut

Ø  Mengenal ciri-ciri bangun ruang kubus dan balok

Ø  Menggambar bangun ruang kubus dan balok

Ø  Membuat jaring-jaring kubus dan balok

RENCANA ASESMEN 

Ø  Asesmen formatif (kelompok)

Asesmen formatif digunakan ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Asesmen formatif yang dirancang untuk dilaksanakan secara berkelompok.

Ø  Asesmen sumatif (individu)

Asesmen sumatif digunakan ketika di akhir pembelajaran. Asesmen sumatif digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah diajarkan. Asesmen sumatif dirancang untuk dilaksanakan secara individu.


DOWNLOAD MODUL VERSI PDF KLIK DISINI
DOWNLOAD MODUL VERSI DOC KLIK DISINI
UNTUK MODUL AJAR KURIKULUM TERBARU SD FULL MATERI MATEMATIKA KLIK DISINI

MODUL AJAR MATEMATIKA SMP KURIKULUM MERDEKA KLIK DISINI

MODUL AJAR MATEMATIKA SMA KURIKULUM MERDEKA KLIK DISINI

MODUL AJAR MATEMATIKA YANG LAINNYA KLIK DISINI

Saturday, July 2, 2022

SOAL DAN PEMBAHASAN KSN/OSN KABUPATEN MATEMATIKA 2022 OLEH 2 MASTER

 SOAL DAN PEMBAHASAN KSN K MATEMATIKA 2022 OLEH 2 MASTER



Berikut solusi soal Kompetisi Sains Nasional Tingkat Kabupaten Bidang Matematika tahun 2022 oleh 2 master matematika Indonesia, yaitu pak anang dan pak miftah.



PEMBAHASAN OLEH PAK MIFTAH KLIK DISINI
PEMBAHASAN OLEH PAK ANANG KLIK DISINI
MODUL OLIMPIADE MATEMATIKA KLIK DISINI

Search This Blog