Konsep dan Hakikat Strategi Pembelajaran
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Dalam dunia
pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of
activities designed to achieves a particular education goal. Jadi strategi
pembelajaran sebagai sebuah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan
yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Adapun definisi
strategipembelajaran secara umum adalah suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan
dengan belajar mengajar, strategi juga bisa diartikan sebagai pola-pola umum
kegiatan guru dan anakdidik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan.
Berikut
pengertian pembelajaran menurut para ahli :
1.
Sanjaya,
Wina (2007) pola umum perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan
belajar-mengajar. Sifat pola umum maksudnya macam dan urutan perbuatan yang
dimaksud nampak dipergunakan dan/atau dipercayakan guru-peserta didik di dalam
bermacam-macam peristiwa belajar. Sehingga strategi menunjuk kepada
karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik di dalam peristiwa
belajar-mengajar.
2.
Gerlach dan
Ely (1990): Strategi merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode
pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya mereka
menjabarkan bahwa strategi pembelajaran dimaksudkan meliputi sifat, lingkup,
dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik.
3.
Gropper di
dalam Wiryawan dan Noorhadi (1998): Strategi pembelajaran merupakan pemilihan
atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Mereka menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan
dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat
dipraktekkan.
4.
Dick dan
Carey (1990 dalam Sanjaya, 2007): Strategi Pembelajaran terdiri atas seluruh
komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang
digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran bukan hanya sebatas pada
prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan
materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta
didik.
5.
Sadiman, dkk
(1986) dalam bukunya Warsita (2008: 266): Strategi pembelajaran adalah
usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar
terjadi proses belajar dalam diri peserta didik.
6.
Syaiful
Bahri dan Aswan Zain (1995): Strategi pembelajaran adalah sebagai pola-pola
umum kegiatan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan belajar untuk mencapai
tujuan yang telah digariskan.[1]
Dari berbagai pendpat yang diungkapkan oleh para ahli dapat diambil garis
besarnya bahwa strategi pembelajaran adalah suatu rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) yang termasuk juga penggunaan metode dan pemanfaat berbagai sumber
daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa dalam penyusunan suatu strategi
baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan.
B. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran
Menurut Sanjaya
(2007 : 177 – 286) ada beberapa strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh
seorang guru:
1.
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi
pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru. Strategi pembelajaran
ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang berorientasi
kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan
yang sangat penting atau dominan.
a) keunggulan
·
Keunggulan strategi pembelajaran ekspositori, dengan
strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan
materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa
menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
·
Strategi pembelajaran
ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus
dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar
terbatas.
·
Melalui
strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui
penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa
melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
·
Keuntungan
lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan
ukuran kelas yang besar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
dalam strategi ekspositori ini dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses
penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini
diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara
jelas dan terukur. Hal ini sangat penting untuk dipaham, karena tujuan yang
spesifik memungkinkan untuk bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi
pembelajaran.
b) kelemahan
·
Strategi
pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki
kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki
kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
·
Strategi ini
tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan
kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
·
Karena
strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan
kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta
kemampuan berpikir kritis.
·
Keberhasilan
strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang
dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat,
antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur
(berkomunikasi) dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses
pembelajaran tidak mungkin berhasil.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa secara umum
tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan
dengan strategi pembelajaran yang lain, baik tidaknya suatu strategi
pembelajaran isa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
2.
Strategi pembelajaran inquiry
Pembelajaran
inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses
berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban
dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya
dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini
sering juga dinamakan strategi heuristik, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu
heuriskein yang berarti “saya menemukan”.
Strategi pembelajaran inquiry merupakan
bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student
centered approach).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa keunggulan dan kelemahan dari strategi pembelajaran inquiry, yaitu:
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa keunggulan dan kelemahan dari strategi pembelajaran inquiry, yaitu:
a) Keunggulan / Kelebihan Strategi
Pembelajaran Inkuiri (Inquiry)
·
Strategi pembelajara inquiry merupakan
strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui
strategi ini dianggap lebih bermakna.
·
Dapat
memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
·
Strategi
pembelajaran inquiry merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
·
Strategi
pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas
rata-rata, artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar baik tidak akan
terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
b) Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri (Inquiry)
·
Jika
strategi pembelajaran inquiry sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
terkontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
·
Strategi ini
sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentuk dengan kebiasaan siswa
dalam beljar.
·
Kadang-kadang
dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering
guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
·
Selama
kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka strategi pembelajaran inquiry akan sulit diimplementasikan oleh
setiap guru.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran inquiry ini menekankan kepada proses mencari
dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung, peran siswa
dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran,
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing siswa untuk belajar.
3.
Strategi pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran
berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Di dalam strategi pembelajaran berbasis masalah ini terdapat 3 ciri
utama;
Pertama,
strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan siswa hanya
sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi
melalui strategi pembelajaran berbasis masalah siswa aktif berpikir,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.
Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan
untuk menyelesaikan masalah. Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan
masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah
tidak mungkin ada proses pembelajaran.
Ketiga, pemecahan masalah dilakukan
dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan
menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses
berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris, sistematis artinya
berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris
artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
a) Keunggulan
·
Pemecahan
masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
·
Pemecahan
masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
menentukan pengetahuan baru bagi siswa.
·
Pemecahan
masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
·
Pemecahan
masalah dapat membantu siswa bagaimana mentrasfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata.
·
Pemecahan
masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan
bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
·
Melalui
pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
·
Pemecahan
masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
·
Pemecahan masalah
dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
mereka miliki dalam dunia nyata.
·
Pemecahan
masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran berbasis masalah harus dimulai dengan kesadaran adanya
masalah yang harus dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing siswa pada
kesadaran adanya kesenjangan atau gap yang dirasakan oleh manusia atau
lingkungan sosial. Kemampuan yang harus dicapai oleh siswa, pada tahapan ini
adalah siswa dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang terjadi dari
berbagai fenomena yang ada.
b) Kelemahan
·
Manakala
siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.
·
Keberhasilan
strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk
persiapan.
·
Tanpa
pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
4.
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
Strategi
pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran
yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi
pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing
untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses
dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa.
Dari pengertian
di atas terdapat beberapa hal yang terkandung di dalam strategi pembelajaran
peningkatan kemampuan berpikir. Pertama, strategi pembelajaran ini adalah model
pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan
yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah bukan sekedar siswa dapat
menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat
mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara
verbal
Kedua, telaahan
fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan
kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada
pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari dan berdasarkan kemampuan
anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan
data yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, sasaran
akhir strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah kemampuan
anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan
anak.
5.
Strategi Pembelajaran kooperatif
Model
pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh
siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif yaitu:
a) Adanya peserta dalam kelompok,
b)
Adanya
aturan kelompok,
c)
Adanya upaya
belajar setiap kelompok, dan
d) Adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok
belajar.
Strategi
pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam
orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,
atau suku yang berbeda (heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap
kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok
tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.[2]
C. Istilah
Terkait Dengan Strategi Pembelajaran
Dalam konteks
pembelajaran, ada beberapa istilah yang terkait dengan strategi pembelajaran.
istilah tersebut meliputi pendekatan
pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pebelajaran, dan taktik pembelajaran. Kelima hal
tersebut memiliki peranan penting demi tercapainya tujuan pembelajaran yang
optimal.
- Pendekatan
pembelajaran.
Pendekatan dalam pembelajaran diartikan sebagai
cara pandang kita terhadap proses pembelajaran yang mengacu pada pandangan kita
tentang suatu yang bersifat umum. Pendekatan dalam pembelajaran ini
dibagi menjadi dua yakni: a). Pendekatan yang berorientasi atau berpusat pada
siswa (student centered approach) dan b). Pendekatan yang berorientasi
atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Kedua pendekatan
dalam pembelajaran ini bisa menjadi cikal bakal munculnya model pembelajaran
yang nantinya akan digunakan oleh seorang pendidk. Pendekatan yang berorientasi
atau berpussat pada siswa akan melahirkan model pembelajaran discoveri (discovery
learning), model pembelajaran inkuiri (inquiry based learning),
model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Sedangkan
pendektan yang berorientasi atau berpusat pada guru akan melahirkan model
pengajaran langsung (direct instruction) dan model deduktif dan
ekspositori (deductive approach).
- Metode Pembelajaran.
Dalam arti sempit, strategi pembelajaran sama
dengan metode pembelajaran yaitu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan.
Metode adalah segala upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai
secara optimal. metode ini berhubungan erat dengan strategi pembelajaran. Jika
strategi itu dapat dinyatakan dalam bentuk perencanaan, maka metode itu adalah
bagaimana seorang guru melaksanakan strategi pembelajaran atau melaksanakan
rencana-rencana yang disusun dalam strategi pembelajaran tersebut. Dalam hal
ini, suatu strategi pembelajaran dapat dilaksanakan denan berbagai metode
pembelajaran.
- Teknik Pembelajaran.
Teknik dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai
cara khas yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam rangka mengimplementasikan
metode pembelajaran. Teknik yang bisa dilakukan oleh seorang pendidik, misalnya
menggabungkan metode ceramah dengan metode diskusi dalam pembelajaran, atau
mungkin mengkombinasikan metode belajar inquiri dengan metode tanya jawab.
- Taktik Pembelajaran.
Taktik dalam pembelajaran diartikan sebagai gaya
seorang pendidik dalam melaksanakan teknik atau metode tertentu dalam proses
pembelajaran. Taktik lebih bersifat khas individual. Setiap guru memiliki cara
khas yang berbeda satu dengan lainnya dalam melakukan taktik pembelajaran.
Misalnya dua orang pendidik yang sama-sama menggunakan metode ceramah dalam
situasi dan kondisi yang sama tetapi teknik dan taktik yang diterapkannya tidak
mungkin sama persis. perbedaannya bisa terlihat pada teknik memanfaatkan alat
bantu dan taktik menggunakan ilustrasi ataupun gaya bahasa pengantar yag
dipakai agar materi ceramahnya menjadi menarik dan mudah dipahami.
Untuk lebih
jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat
divisualisasikan sebagai berikut:
[2] Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, Strategi Belajar Mengajar
(Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung, 1999. Hal 134
0 komentar:
Post a Comment