Pages

Friday, July 12, 2019

CERPEN SETAHUN GEMPA BUMI LOMBOK


GEMPA BUMI
( NAHNU SMANSAMAS )
Minggu pagi , sekitar pukul 06:00 ketika semua orang sedang bersiap-siap untuk mulai beraktivitas gempa bumi berkekuatan 6,4  Skala Richer dengan kedalaman 24 Km mengguncang Lombok yang berpusat di Sembalun , Lombok Timur. Gempa ini terjadi  pada 29 juli 2018, sehingga mengakibatkan daerah-daerah di Lombok Timur mengalami kerusakan khususnya di daerah Sembalun dan Sembelia yang mengalami kerusakan cukup parah  karena daerah tersebut berada dekat dengan pusat gempa. Dan gempa ini dirasakan sampai  seluruh pulau Lombok, Denpasar Bali, bahkan sampai pulau Sumbawa.

Bencana ini menyebabkan 20 orang meninggal dunia salah satunya adalah wisatawan asing dari Malaysia  dan 401 orang  lainnya mengalami luka-luka  dan banyak rumah warga yang mengalami  kerusakan cukup parah , sehingga menimbulkan kekhawatiran  bagi masyarakat Lombok dan mereka memilih untuk mendirikan tenda  pengungsian sebagai tempat tingaal untuk sementara.
Setelah gempa utama tersebut terjadi sebanyak  124 gempa  susulan  yang berskala kecil yang menyebabkan kerusakan bangunan-bangunan  yang berada didaerah Sembalun dan Sembelia  bertambah parah sehingga masyarakat mengalami trauma psikologis yang cukup parah.
Pada saat itu 333 pendaki masih terjebak di Gunung Rinjani  yaitu wisatawan yang berasal dari Thailand, Belanda, Prancis, dan Malaysia. Dan untuk mengevakuasi wisatawan yang masih terjebak , BTNGR (Balai Taman Nasional Gunung Rinjani) sudah mengarahkan 184 personil
                Setelah gempa  yang berkekuatan 6,4 Skala Richter , Lombok kembali diguncang dengan gempa yang berkekuatan lebih besar yaitu 7,0 Skala Richter , tepatnya pada hari minggu  5 Agustus 2018 sekitar pukul 19.46 WITA  yang berpusat di barat laut Lombok Utara dengan kedalaman 15 Km dibawah permukaan tanah  dan  BMKG mengeluarkan peringatan bahwa gempa terebut berpontesi akan terjadinya tsunami sehingga seluruh  masyarakat  panik dan lari keluar rumah untuk mencari dataran tinggi  dan tempat yang luas agardapat menyelamatkan diri. Gempa tersebut menyebabkan listrik ysng sds di pulau Lombok padam  sehingga menyebabkan masyarakat semakin panic. Dan sekitar pukul 21:25 WITA BMKG mencabut peringatan tsunami tersebut.
Gempa yang berkekuatan 7,0 Skala Richter mengakibatkan 70% daerah di Kabupaten Lombok Utara lumpuh total dan lebih dari 1000 bangunan mengalami kerusakan yang cukup parah  dan menelan korban jiwa hingga 400 lebih orang meninggal dunia  dan banyak juga yang mengalami luka-luka, dampak dari gempa terebut tidak hanya berdampak di Kabupaten Lombok Utara saja tetapi juga berdampak hamper diseluruh pulau Lombok.
Gempa terus terjadi namun dengan magnitude yang semakin lemah, sehingga BMKG (Badan Meteorologi Kilimatologi dan GeoFisika) mencaput status gempa yang berpotensi tsunami namun masyarakat tetap dihimbau  agar tetap waspada  sehingga banyak warga yang memilih  untuk tinggal di pengungsian karena masih khawatir dan was-was  akibat gempa susulan yang masih sering terjadi hingga saat ini.
Selama dua minggu, gempa terus terjadi namun dengan skala yang lebih kecil dari sebelumnya. Dan gempa kembali mengguncang Lombok  tanggal 19 Agustus 2018 dengan kekuatan 6,9 Skala Richter  yang berpusat  di Lombok Timur, sehingga TGB (Tuan Guru Bajang) menetapkan Tanggap Darurat  Bencana selama 6 bulan , untuk mengantisipasi terjadinya kejadian yang tidak diinginkan karena sebagaimana yang kita ketahui bahwagempa tidak bias diprediksi kapan datangnya

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog