Pages

Friday, July 12, 2019

CERPEN '' LAMBUNG DAN DODOT DI HARI SABTU "


LAMBUNG DAN DODOT DI HARI SABTU
( BQ ISTIRA ARIANI ) 
              Sabtu jam 6.30 WITA ketika saya berangkat sekolah ditengah perjalanan saya melihat sesuatu hal yang berbeda. Banyak anak-anak sekolah dasar yang menggunakan pakaian adat seperti lambung dan dodot. Awalnya saya berpikir bahwa pada hari itu ada acara yang dis
elenggarakan sehingga mereka dengan serentak menggunakan pakaian adat. Setelah melihat hal tersebut saya merasa penasaran. Karena rasa penasaran itu saya mengunjungi sekolah dasar yang saya lewati ketika berangkat sekolah, yaitu SD Negeri 3 Padamara untuk memastikan acara apa yang diselenggarakan. Tetapi saya tidak melihat aneka persiapan seperti terop, panggung dan sebagainya. Karena rasa penasaran itu saya berencana untuk bertanya kepada salah satu guru tetapi karena waktu menunjukkan pukul  6.45 WITA berarti 15 menit lagi sekolah dimulai. Saya pun mengurungkan niat untuk bertanya dan saya lebih memiliih untuk berangkat sekolah.
            Seminggu kemudian tepatnya pada hari sabtu sekolah dipulangkan lebih awal. Karena rasa penasaran tentang anak-anak sekolah dasar (SD) yang memakai pakaian adat setiap pada hari sabtu , saya memutuskan untuk berkunjung ke SD Negeri 3 Padamara. Setelah beberapa menit akhirnya saya sampai di SD Negeri 3 Padamara, saya langsung menuju ke ruang guru dan sesampainya saya disana ternyata semua guru sedang rapat. Saya memutuskan untuk menunggu di taman sekolah. Saat itu ada seorang anak lewat di depan saya menggunan pakaian adat. Hal itu membuat saya semakin penasaran karena sudah dua kali hari sabtu mereka menggunakan pakaian adat. Selang beberapa saat rapat guru selesai. Ada ibu guru yang sangat saya kenal, saya pun memutuskan untuk menghampirinya. Dia terlihat lumayan kaget melihat saya dan saya langsung menjelaskan tujuan saya kenapa saya datang berkunjung ke SD Negeri 3 Padamara bahwa saya sangat penasaran dengan anak-anak SD Negeri 3 Padamara yang setiapa hari sabtu selalu menggunakan pakaian adat dengan serentak.
Dia tersenyum mendengar penuturan saya. Dia mengajak saya duduk disebuah kursi di dekat taman dan dia memberitahu saya bahwa pemerintah menerapkan peraturan untuk sekolah SD dan SMP sederajat di Lombok Timur untuk menggunakan pakaian adat satu kali dalam seminggu (pada hari sabtu). Hal ini dimaksudkan sebagai bagian dari cara untuk melestarikan adat-istiadat masyarakat Lombok Timur.
Pendidikan adalah lahan yang bagus untuk menumbuhkan karakter seorang anak. Walaupun tidak sedikit orang tua / wali murid yang protes karena harus membelikan anaknya pakaian adat. “ Pakaiannya belum bisa kami beli. Belum bajunya, kain, sapuk, bebet dll. Jadi kami kesulitan dana.” Tutur seorang wali murid.  Ibu guru berpikir itu hal yang lumrah. Dan penerapan penggunaan pakaian adat ini masih dalam tahap uji coba. Namun akan tetap dievaluasi pelaksanaannya walaupun ada yang mundukung dan tidak mendukung program penggunaan pakaian adat ini.
Setelah mengetahui semua hal itu saya berharap peraturan ini tetap terlaksana. Dan orang tua / wali murid bisa menerima peraturan ini dan mereka bisa mendukung program pemerintah untuk menggunakan pakaian adat satu kali seminggu.
 Setelah itu, saya memilih untuk berkeliling di sekitar sekolah sambil memperhatikan anak-anak SD Negeri 3 Padamara yang sangat cantik dan ganteng mereka semua sangat memukau dimata saya dengan pakaian adat yang mereka gunakan. Pakaian adat yang mereka gunakan bervariasi sehingga terlihat sangat menarik. Saya termenung melihat pemandangan itu mereka sangat bahagia menggunakan pakaian adat.
            Peraturan memakai baju adat setiap hari sabtu sangatlah baik bagi anak-anak sekolah dasar (SD)  karena dengan hal ini bisa mendidik karakter seorang anak dari mereka kecil. Sehingga saat mereka sudah besar mereka akan tetap menjaga kelestarian budaya bangsa Indonesia.

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog