LAMBUNG DAN DODOT DI HARI SABTU
Sabtu jam 6.30 WITA ketika saya berangkat
sekolah ditengah perjalanan saya melihat sesuatu hal yang berbeda. Banyak
anak-anak sekolah dasar yang menggunakan pakaian adat seperti lambung dan
dodot. Awalnya saya berpikir bahwa pada hari itu ada acara yang dis
elenggarakan
sehingga mereka dengan serentak menggunakan pakaian adat. Setelah melihat hal
tersebut saya merasa penasaran. Karena rasa penasaran itu saya mengunjungi
sekolah dasar yang saya lewati ketika berangkat sekolah, yaitu SD Negeri 3
Padamara untuk memastikan acara apa yang diselenggarakan. Tetapi saya tidak
melihat aneka persiapan seperti terop, panggung dan sebagainya. Karena rasa
penasaran itu saya berencana untuk bertanya kepada salah satu guru tetapi karena
waktu menunjukkan pukul 6.45 WITA berarti
15 menit lagi sekolah dimulai. Saya pun mengurungkan niat untuk bertanya dan
saya lebih memiliih untuk berangkat sekolah.
Seminggu
kemudian tepatnya pada hari sabtu sekolah dipulangkan lebih awal. Karena rasa
penasaran tentang anak-anak sekolah dasar (SD) yang memakai pakaian adat setiap
pada hari sabtu , saya memutuskan untuk berkunjung ke SD Negeri 3 Padamara.
Setelah beberapa menit akhirnya saya sampai di SD Negeri 3 Padamara, saya
langsung menuju ke ruang guru dan sesampainya saya disana ternyata semua guru
sedang rapat. Saya memutuskan untuk menunggu di taman sekolah. Saat itu ada
seorang anak lewat di depan saya menggunan pakaian adat. Hal itu membuat saya
semakin penasaran karena sudah dua kali hari sabtu mereka menggunakan pakaian
adat. Selang beberapa saat rapat guru selesai. Ada ibu guru yang sangat saya
kenal, saya pun memutuskan untuk menghampirinya. Dia terlihat lumayan kaget
melihat saya dan saya langsung menjelaskan tujuan saya kenapa saya datang
berkunjung ke SD Negeri 3 Padamara bahwa saya sangat penasaran dengan anak-anak
SD Negeri 3 Padamara yang setiapa hari sabtu selalu menggunakan pakaian adat
dengan serentak.
Dia
tersenyum mendengar penuturan saya. Dia mengajak saya duduk disebuah kursi di
dekat taman dan dia memberitahu saya bahwa pemerintah menerapkan peraturan
untuk sekolah SD dan SMP sederajat di Lombok Timur untuk menggunakan pakaian
adat satu kali dalam seminggu (pada hari sabtu). Hal ini dimaksudkan sebagai
bagian dari cara untuk melestarikan adat-istiadat masyarakat Lombok Timur.
Pendidikan
adalah lahan yang bagus untuk menumbuhkan karakter seorang anak. Walaupun tidak
sedikit orang tua / wali murid yang protes karena harus membelikan anaknya
pakaian adat. “ Pakaiannya belum bisa kami beli. Belum bajunya, kain, sapuk,
bebet dll. Jadi kami kesulitan dana.” Tutur seorang wali murid. Ibu guru berpikir itu hal yang lumrah. Dan
penerapan penggunaan pakaian adat ini masih dalam tahap uji coba. Namun akan
tetap dievaluasi pelaksanaannya walaupun ada yang mundukung dan tidak mendukung
program penggunaan pakaian adat ini.
Setelah
mengetahui semua hal itu saya berharap peraturan ini tetap terlaksana. Dan
orang tua / wali murid bisa menerima peraturan ini dan mereka bisa mendukung
program pemerintah untuk menggunakan pakaian adat satu kali seminggu.
Setelah itu, saya memilih untuk berkeliling di
sekitar sekolah sambil memperhatikan anak-anak SD Negeri 3 Padamara yang sangat
cantik dan ganteng mereka semua sangat memukau dimata saya dengan pakaian adat
yang mereka gunakan. Pakaian adat yang mereka gunakan bervariasi sehingga
terlihat sangat menarik. Saya termenung melihat pemandangan itu mereka sangat
bahagia menggunakan pakaian adat.
Peraturan memakai baju adat setiap hari sabtu sangatlah
baik bagi anak-anak sekolah dasar (SD) karena dengan hal ini bisa mendidik karakter
seorang anak dari mereka kecil. Sehingga saat mereka sudah besar mereka akan
tetap menjaga kelestarian budaya bangsa Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment